Plug and Play Indonesia sendiri menyebutkan bahwa startup yang fokus pada financial technology (fintech) akan kian diminati ke depannya. Terlebih banyaknya aplikasi digital yang di dalamnya ada transaksi, maka fintech jadi keniscayaan.
"Pada akhirnya setiap aplikasi digital yang di dalamnya ada transaksi, butuh payment gateway atau peer to peer lending," ujar Presiden Direktur Plug and Play Indonesia Wesley Harjono di Jakarta, Rabu (6/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Startup fintech ini yang akan diincar oleh Plug and Play Indonesia pada batch 2, di samping mereka juga mengincar startup mobile solutions.
"Nanti di batch 2, kita lebih mengincar startup fintech dan mobile solutions. Batch 2 ini official-nya dibuka hari ini sampai nanti akhir November. Setelah itu dimulai program batch kedua," ungkap Wesley.
Adapun sebelumnya ada sembilan startup yang telah lulus pada batch 1, yaitu Astronaut, Brankas, Bustiket, Dana Didik, Karta, KYCK, Otospector, Sayur Box, dan Wonderworx.
Mengenai batch 2, Wesley belum menentukan berapa startup yang akan dibantu oleh akselerator asal AS ini. Begitu juga soal pendanaan awal yang ditawarkan Plug and Play Indonesia, apakah jumlahnya sama dengan batch 1 yang mencapai USD 50 ribu.
"Target minimal 10 startup, nanti bisa saja lebih kalau ada banyak yang bagus," sebutnya.
(rns/rns)