Hal tersebut diutarakan Octa Ramayana, Head of Incubation Program Kibar. Menurutnya ada banyak masalah di Indonesia yang perlu dicarikan solusinya.
"Apakah kita masih butuh tokopedia, Go-Jek atau Traveloka. Masih banyak teman-teman mengikuti yang sudah ada. Jangan membuat berdasarkan kebutuhan diri sendiri tapi lebih pada kebutuhan orang banyak," katanya di acara peluncuran Tonggak.id di Menara Kibar, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari masalah bisa menjadi menjadi potensi. Dari potensi menjadi aksi yang dapat memberikan manfaat untuk orang banyak," ujar Octa.
Tonggak akan memberikan data yang dibutuhkan untuk mereka yang ingin membuat startup. Agar mereka dapat membangun bisnisnya berdasarkan permasalahan mendesak yang ada di masyarakat. Data yang tersaji berdasarkan hasil riset kampus, lembaga pemerintahan dan komunitas.
Pada tahap awal Tonggak akan fokus pada enam kategori yang disesuaikan program pemerintahan Presiden Jokowi. Keenam kategori itu meliputi ketahanan pangan, maritim, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan logistik.
Tonggak membagi tiga peranan, yakni admin, moderator dan normal user. Admin merupakan Tonggak Team akan mengelola pengguna. Sementara Moderator akan menyetujui data yang masuk. Adapun yang berperan sebagai moderator adalah tim Tonggak, SDIKSP dan UGM.
Sementara normal user adalah mereka dari startup, akademisi, peneliti, komunitas dan LSM. Mereka dapat memposting data, menjawab dan melakukan voting.
"Semoga ada Tonggak ini jadi lebih melek data. Data pun jadi lebih bisa diakses. Sehingga startup membuat bisnis dari masalah dengan data yang valid," pungkas Octa. (afr/fyk)