Bukan WhatsApp, Inilah Aplikasi Messaging Favorit Teroris
Hide Ads

Bukan WhatsApp, Inilah Aplikasi Messaging Favorit Teroris

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 09 Jun 2017 14:12 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Namanya Telegram, layanan messaging yang tampaknya biasa saja, mirip-mirip WhatsApp. Tapi Telegram ini membuat pusing aparat.

Pihak berwenang di berbagai negara seperti Australia saat ini tengah berusaha keras membuka informasi dari Telegram dalam sejumlah kasus serangan teror.

Telegram memang sudah cukup lama menjadi favorit para pelaku teror termasuk ISIS untuk menyebarkan propaganda. Aplikasi chat dengan tingkat enkripsi ketat ini diketahui menjadi alat komunikasi para pelaku dalam sejumlah aksi teror yang terjadi belakangan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan dari London, Inggris menyebutkan, serangan yang terjadi di Barking, Borough Markets dan London Bridge saling terkait dan terhubung dengan penggunaan aplikasi Telegram.
Bukan WhatsApp, Inilah Aplikasi <i>Messaging</i> Favorit TerorisTelegram. Foto: Internet

Sebelumnya, ISIS juga diketahui mengabarkan pihaknya berada di balik serangan di Paris dan bom pesawat Rusia di Mesir menggunakan Telegram.

Duncan Lewis ASIO director-general mengatakan penggunaan komunikasi terenkripsi oleh teroris menjadi perhatian penuh pihak kepolisian dan intelijen.

"Perubahan teknologi yang cepat terus menyediakan perangkat baru untuk menyembunyikan aktivitas mereka dari para penegak hukum," ujarnya seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Jumat (9/6/2017).

Telegram semakin menjadi pilihan pelaku teror, apalagi mengingat Twitter dan media sosial mainstream makin ketat menyaring akun mencurigakan agar ISIS tidak memanfaatkannya.

Saksikan video 20detik tentang Telegram di sini:



Daya tarik utama Telegram adalah, user bisa mengirim pesan terenskripsi yang sangat sulit ditembus. "Fitur Secret Chat di Telegram menggunakan enskripsi end to end, tidak meninggalkan jejak di server kami, mendukung pesan yang bisa self destructing dan tidak bisa diforward. Di atas semua itu, fitur secret chat bukan bagian dari cloud Telegram dan hanya bisa diakses dari perangkat asalnya," begitu klaim Telegram.

Fitur enskripsi itu belakangan juga diberikan WhatsApp. Tapi para teroris sepertinya kadung lebih menggemari Telegram. (rns/fyk)
Berita Terkait