Pantun dan peribahasa adalah salah satu bukti kekayaan bahasa Indonesia yang berasal dari budaya Melayu. Dua hal ini menunjukkan bahasa digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi, sebab masyarakat telah berpikir secara kontekstual.
Sayangnya, budaya ini sepertinya perlahan mulai tergerus jaman. Nah, guna menghindari hal tersebut, penerbit Kosmik merilis komik berjudul Peri Bahasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: dok. Kosmik |
Karenanya, di dalam komik ini ada karakter Polisi Bahasa yang bertugas mengontrol penggunaan bahasa agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Tapi di sisi lain ada sekelompok orang yang menginginkan kebebasan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri yang disebut Peri Basa.
Komik Peribahasa ini telah terbit di Kosmik Second Orbit sejak Januari 2017 dan sekarang sudah hampir 6 Bab. Beberapa peribahasa pun sudah dapat dijumpai dalam serial ini, antara lain Diikat Tali Sehasta, Jahit Sudah, Kelindan Putus, Kaca Dihempas Batu, dan lain-lain.
Dari pengamatan detiKINET, komik ini sangat menarik. Selain menghadirkan ilustrasi gambar yang tak kalah menarik dengan komik Jepang, Peri Bahasa juga mengajarkan kita peribahasa yang mungkin jarang kita temui di bangku sekolah sekalipun.
Komik Peri Bahasa bisa diakses di situs Kosmik.id atau melalui aplikasi mobile yang bisa didownload di Google Play Store. (mag/rns)
Foto: dok. Kosmik