Maklum saja kala itu, tepatnya di awal tahun 2015, Go-Jek masih sendirian di bisnis ojek online. Dan langsung banyak peminatnya, sementara pengemudi masih sangat terbatas. Maka tak sedikit yang penghasilannya di atas Rp 5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dalam sebulan, Sismodo bisa mendapatkan uang hingga Rp 12 juta. Konon, banyak yang memperoleh penghasilan sebesar itu di masa awal-awal Go-Jek berdiri.
Tak heran jika banyak yang tergiur dan mendaftar jadi pengemudi Go-Jek. Bahkan mereka yang pekerjaannya sudah cukup mapan.
Jumlah pengemudi Go-Jek pun terus bertambah. Apalagi mereka rajin membuka bursa kerja yang diikuti ribuan calon driver.
Semakin banyaknya pengemudi Go-Jek itu tak bisa dipungkiri berpengaruh pada pendapatan mereka. Apalagi pesaing kuat muncul, yaitu Grab. Jumlah pendapatan pun cenderung terus menurun hingga saat ini. Meskipun masih dalam kategori lumayan.
Penelitian terbaru dari Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (Puskakom UI) mengungkap penghasilan pengemudi Go-Jek terkini.
Menurut Peneliti Utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi, driver Go-Jek penuh waktu penghasilannya bisa di atas rata-rata UMP nasional yang sebesar Rp 1.997.819. "77% mitra pengemudi penghasilannya di atas Rp 2 juta," ucapnya. (fyk/fyk)