Dikutip detikINET dari Mashable, Rabu (26/4/2017), karyawan bernama Joseph Thomas yang di Uber berprofesi engineer software itu bunuh diri setelah lima bulan bekerja. Keluarga Joseph menuding tekanan kerja dan rasisme membuat kesehatan mentalnya menurun yang berujung bunuh diri.
Sang istri, Zecole Thomas saat ini menyewa pengacara. Sebab, Thomas tidak mendapatkan kompensasi dari Uber atas kematiannya. Menurut Uber, Thomas belum bekerja cukup lama sehingga tidak berhak mendapatkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepribadiannya jadi berubah total. Dia begitu tersita dengan pekerjaannya. Dia mengatakan tidak bisa melakukan apapun dengan benar," sebut Zecole yang kini harus membesarkan dua anak mereka sendirian.
"Dia selalu menjadi anak terpintar. Namun setelah bekerja di Uber di San Francisco, kepercayaan dirinya hilang. Dia hancur berkeping-keping," kata sang ayah, Joe.
Keluarga itu juga yakin Thomas mengalami rasisme di kantornya. Kabarnya, hanya 1% karyawan Uber berkulit hitam. Thomas salah satunya.
Uber sendiri tak berkomentar banyak. "Tidak ada keluarga yang pantas melalui apa yang dialami keluarga Thomas. Doa kami bersama mereka," sebut juru bicara Uber. (fyk/rou)