Untuk di Indonesia sendiri saat ini, drone tersebut sedang dikembangkan oleh Dicky Dwi Triambudi, yang disebut ojek terbang. Dicky mengaku pengembangan drone yang sedang dilakukan yang berawal dari hobinya memainkan air modeling sejak kecil.
Ini Barang-barang yang sudah diangkut oje terbang - Foto: Khairul Imam Ghozali |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengerjaan ojek terbang tersebut, mulai dikembangkan sejak 2015. Namun hingga kini produk asli buatan tangan Dicky tersebut masih mempunyai banyak kekurangan. Mulai dari rangka bodi, komponen-komponen di dalamnya, ataupun kapasitasnya.
Oleh karena itu, Dicky berharap ada dukungan baik dari pemerintah, ataupun pihak swasta, yang dapat membantu mempercepat proses pengerjaan ojek terbang ini. Karena menurutnya, dengan adanya sokongan tersebut, pengembangan akan kebih cepat rampung, dan negara pun akan mendapat keuntungan.
Foto: Khairul Imam Ghozali |
"Harapan saya ada perhatian dari pemerintah, para ahli ataupun pihak swastasa dapat memabtu mengembangkan drone ini, agar negara kita bisa bersaing dengan negara lain, biar enggak ketinggalan banget, juga untuk keuntungan bagi negar sendiri," tuturnya.
Beberapa negara dikatakan Diky telah mengembangkan drone tersebut, baik untuk kepentingan bisnis komersil, maupun untuk kendaraan operasional negara.
"Ada Amerika Serikat itu dia dukung pemerintahnya untuk dijadikan kendaraan tentaranya, Jerman untuk alat transportai, sedangkan Cina itu untuk kebutuhan komersil impor ke Dubai untuk dijadikan taksi," ucapnya.
Ojek Terbang hasil karya Dicky saat ini baru memiliki kapsiats waktu penerbangan 10 menit, dengan 12 baling-baling, daya tampung maksimal 70 kg, yang menggunakan baterai 14 sel lithium polymer.
"Untuk beban kosong sih bisa sampai 30 menit, untuk beban berisi 70 kg paling hanya 10 menit. Pengisian karena saya terbatas, membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 12 jam. Total 1 motor (penggerak) menggunakan 2 baterai 7 sel 5000 miliamper," pungkas Dicky. (khi/fyk)












































Ini Barang-barang yang sudah diangkut oje terbang - Foto: Khairul Imam Ghozali
Foto: Khairul Imam Ghozali