Penampakan 'Ojek Terbang' di Bintaro
Hide Ads

Penampakan 'Ojek Terbang' di Bintaro

Khairul Imam Ghozali - detikInet
Kamis, 06 Apr 2017 15:47 WIB
Penampakan Ojek Terbang di Bintaro
Foto: Inadrones
Jakarta - Berbagai macam inovasi untuk menyambut masa depan sedang dikembangkan di berbagai negara termasuk kendaraan masa depan seperti mobil dan motor terbang. Salah satunya adalah drone yang dapat mengangkut berat beban seukuran manusia, dan dijadikan kendaraan.

Untuk di Indonesia sendiri saat ini, drone tersebut sedang dikembangkan oleh Dicky Dwi Triambudi, yang disebut ojek terbang. Dicky mengaku pengembangan drone yang sedang dilakukan yang berawal dari hobinya memainkan air modeling sejak kecil.

Penampakan 'Ojek Terbang' di BintaroIni Barang-barang yang sudah diangkut oje terbang - Foto: Khairul Imam Ghozali


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sekarang ini berkembang menjadi multi rotor. Dari situ saya coba terbangkan gopro, kamera DSLR, dan saya coba juga untuk di bidang agrikulutral di tahun 2014, dengan menerbangkan galon isi air untuk menyemprot tanaman, dan ternyata bisa, dengan empat baling-baling, menerbangkan dengan berat 20 kg. Jadi apa salahnya jika kita coba dengan baling-baling lebih banyak untuk mengangakt porsi seorang manusia," ujarnya kepada detikOto, di Bintaro, Tangerang Selatan.

Pengerjaan ojek terbang tersebut, mulai dikembangkan sejak 2015. Namun hingga kini produk asli buatan tangan Dicky tersebut masih mempunyai banyak kekurangan. Mulai dari rangka bodi, komponen-komponen di dalamnya, ataupun kapasitasnya.

Oleh karena itu, Dicky berharap ada dukungan baik dari pemerintah, ataupun pihak swasta, yang dapat membantu mempercepat proses pengerjaan ojek terbang ini. Karena menurutnya, dengan adanya sokongan tersebut, pengembangan akan kebih cepat rampung, dan negara pun akan mendapat keuntungan.

Penampakan 'Ojek Terbang' di BintaroFoto: Khairul Imam Ghozali


"Harapan saya ada perhatian dari pemerintah, para ahli ataupun pihak swastasa dapat memabtu mengembangkan drone ini, agar negara kita bisa bersaing dengan negara lain, biar enggak ketinggalan banget, juga untuk keuntungan bagi negar sendiri," tuturnya.

Beberapa negara dikatakan Diky telah mengembangkan drone tersebut, baik untuk kepentingan bisnis komersil, maupun untuk kendaraan operasional negara.

"Ada Amerika Serikat itu dia dukung pemerintahnya untuk dijadikan kendaraan tentaranya, Jerman untuk alat transportai, sedangkan Cina itu untuk kebutuhan komersil impor ke Dubai untuk dijadikan taksi," ucapnya.

Ojek Terbang hasil karya Dicky saat ini baru memiliki kapsiats waktu penerbangan 10 menit, dengan 12 baling-baling, daya tampung maksimal 70 kg, yang menggunakan baterai 14 sel lithium polymer.

"Untuk beban kosong sih bisa sampai 30 menit, untuk beban berisi 70 kg paling hanya 10 menit. Pengisian karena saya terbatas, membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 12 jam. Total 1 motor (penggerak) menggunakan 2 baterai 7 sel 5000 miliamper," pungkas Dicky. (khi/fyk)
Berita Terkait