Ambisi Tarif Murah 'Kereta Super' Hyperloop
Hide Ads

Ambisi Tarif Murah 'Kereta Super' Hyperloop

Yudhianto - detikInet
Rabu, 08 Mar 2017 19:25 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Meski punya teknologi yang diklaim jauh lebih baik dari moda transportasi massal yang ada saat ini, bukan berarti hyperloop bakal punya tarif yang mahal.

Demikian seperti disampaikan Bibop G. Gresta, Chairman Hyperloop Transportation Technologies. Pasalnya menurut Bibop, biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut penumpang terbilang sangat minim. Sehingga menurut dia kalaupun dibandingkan dengan besaran tarif tiket sesuai regulasi Pemerintah Indonesia, hasilnya tetap sangat menguntungkan.

"Biaya untuk mengangkut penumpang sangat minimal. Dengan (harga) tiket sekarang yang dibayar sesuai regulasi, dibanding biaya yang kami keluarkan untuk mengangkut penumpang, tetap sangat menguntungkan. Jadi Indonesia bisa sangat diuntungkan," ujarnya, di hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Minimnya biaya operasional 'kereta cepat' Hyperloop juga tak lepas dari teknologi infrastrukturnya. Lintasan Hyperloop yang berbentuk tabung diklaim tak membutuhkan lahan besar dalam pembangunannya. Penggunaan bagian dari jalan raya yang sudah eksisting diyakni sudah memadai untuk tiang-tiang tabung Hyperloop.

"Saya akan ajak Pemerintah untuk gunakan asetnya sebagai lintasan Hyperloop. Kalau kita lihat di (jalan tol) Jakarta ke Bogor ada tiang LRT yang besar-besar itu, tiang Hyperloop tidak sebesar itu. Tiang Hyperloop hanya menahan dua atau tiga lintasan tabung seperti (pipa) paralon, dengan diameter hanya 3,5 meter. Tiangnya juga tidak banyak, tapi bisa (tahan) 9,3 skala richter shaking atau anti gempa," jelas Dwi Dwi Dwi Putranto Sulaksono, Chairman Hyperloop Transtek Indonesia.

Ditambah lagi pasokan daya yang digunakan Hyperloop juga merupakan teknologi terbarukan, yang praktis bikin operasionalnya jadi lebih murah. Dijelaskan Dwi, tercatat ada lima sumber daya terbarukan yang akan dimanfaatkan Hyperloop dalam operasionalnya.

"(Sumber) energinya ada lima, pembangkit angin, panel surya, tenaga kinetik, magnetik, dan terakhir bersumber dari air. Jadi pergerakannya (Hyperloop) sendiri akan membuat power generating. Ini efisien," pungkasnya. (yud/fyk)
Berita Terkait