Ini Tantangan Dunia e-Commerce Indonesia di 2017
Hide Ads

Ini Tantangan Dunia e-Commerce Indonesia di 2017

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 18 Jan 2017 18:22 WIB
Foto: GettyImages
Jakarta - Dunia e-commerce Indonesia memang mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Namun demikian, sejumlah tantangan sudah menunggu.

Marketing Director Acenture Digital Mohammed Sirajudden mengatakan dunia e-commerce Indonesia dinilainya paling dinamis di kawasan Asia Pasifik. Meski kondisi ekonomi tidak begitu menggembirakan, hal itu tidak mempengaruhi pertumbuhan toko online di Tanah Air.

Berdasarkan data dari Euro Moneter, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 2020 akan mencapai 5,6%. Sementara bisnis e-commerce Indonesia akan tumbuh 37%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ekonomi memang masih lesu, tapi tidak akan menjadi penghambat pertumbuhan e-commerce. Saya rasa dengan hadirnya lebih banyak produk yang ditawarkan akan memicu pertumbuhan mereka," kata Sirajudden saat ditemui di pameran Internet Retailing Expo 2017 yang berlangsung Hotel Pullman Central Park, Jakarta (18/1/2017).

Namun demikian pelaku e-commerce masih menghadapi tantangan yang sama dengan tahun lalu. Pertama konektivitas internet, meski kecepatannya meningkat tapi secara jangkauan belum merata.

Tapi Sirajudden melihat ada upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini, salah satunya lewat proyek Palapa Ring. Ia yakin bila proyek ini selesai, maka persentase pertumbuhan e-commerce Indonesia akan lebih besar lagi.

Persoalan infrastruktur turut menjadi tantangan bagi pelaku e-commerce. Karena hal itu akan berpengaruh pada waktu pengantaran produk.

Tapi seperti koneksi, masalah infrastruktur pun telah mendapat perhatian pemerintah. Presiden Jokowi tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah agar akses makin mudah.

"Tantangan paling utama adalah keaslian produk. Apa yang dipajang di website sama kualitasnya dengan yang diterima konsumen. Faktor ini sangat dibutuhkan agar masyarkaat berani beralih ke transkasi online," jelas Sirajudden.

Lebih lanjut pria berdarah India ini mengatakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan pembayaran lewat transfer bank bukan menjadi kendala bagi e-commerce. Ia pun memprediski tak akan lama lagi masyarakat Indonesia akan segera beralih ke pembayaran digital.

Hal tersebut didorong banyak bank yang berinvestasi di teknologi untuk menghadirkan sistem pembayaran online yang aman dan mudah bagi masyarakat. "Akhir tahun 2017, akan banyak platform online payment hadir," ujarnya.

Terkait roadmap e-commerce yang dibuat pemerintah, Sirajudden sangat mengapresiasi. Sebab tanpa dukungan pemerintah akan lebih sulit e-commerce berkembang.

"Sebagai negara berkembang, memang butuh waktu. Tapi dalam beberapa bulan ke depan, ekonomi digital indonesia akan take off," pungkasnya. (afr/fyk)
Berita Terkait