Kejar Penebar Hoax, Tumpas Sampai ke Sumbernya!
Hide Ads

Kejar Penebar Hoax, Tumpas Sampai ke Sumbernya!

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 20 Des 2016 13:36 WIB
Ilustrasi (Ilustrator: Zaki Alfarabi)
Jakarta - Hiruk pikuk situasi politik seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sayangnya tercederai oleh penyebaran hoax atau informasi bohong. Selain diperlukan literasi berinternet secara sehat, pemerintah juga perlu berperan menghentikan penyebarannya.

Dikatakan pengamat media sosial Nukman Luthfie, hoax merupakan representasi dari kehidupan sehari-hari dan bukan sesuatu yang baru. Dengan keberadaan media sosial, hoax menyebar lebih masif.

"Perlu peran pemerintah karena tetap saja masih bisa ada yang 'termakan'. Pemerintah kalau mau tegas menghentikan atau meredam, cari orang yang menyebarkan. Jadi energi pemerintah itu difokuskan untuk menumpas sumbernya," kata Nukman dihubungi detikINET, Selasa (20/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pembuat hoax kerap membuat akun palsu untuk mengelabui, kemudian menyasar pemilik akun yang 'polos', yang dengan mudahnya langsung menyebarkan sebuah informasi. Kampanye di media sosial sangat kental dengan upaya mencari keburukan masing-masing kandidat yang dilakukan oleh para pendukung kandidat tertentu.

"Di Indonesia, saya riset terkait Pilkada, jadi berita yang tersebar itu, antara yang resmi dan hoax, lebih banyak yang hoax," sebutnya.

Meski demikian, Nukman percaya selalu ada orang-orang 'waras' di antara campur aduk dan banjir informasi yang makin deras mengalir. Yang jelas menurutnya, penting untuk selalu mengecek ulang kebenaran sebuah berita.

"Paling tidak, selalu kritis. Jangan hanya membaca judul, cek dan ricek kebenarannya, ikuti akun-akun terpercaya dan saring informasi dengan memanfaatkan fitur yang ada di media sosial," tutupnya. (rns/rou)
Berita Terkait