Ketua Panitia Harbolnas 2016 Miranda Suwanto mengakui masih ada sejumlah penjual yang memberikan diskon palsu. Tapi pihaknya tidak dapat memberikan sanksi kepada e-commerce yang kedapatan penjualannya memberikan potongan harga abal-abalan.
"Panitia Harbolnas hanya gabungan dari e-commerce saja. Jadi kami kembalikan ke masing-masing e-commerce. Mereka yang dapat memberikan sanksi kepada seller yang menaikan harga tidak wajar," kata wanita yang menjabat SVP Strategic Partnership & Business Development Lazada ini usai pemaparan hasil penyelenggaraan Harbolnas 2016 di Jakarta, Senin (19/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumen harus pinter-pinter milih barang. Kita kalau ke ITC juga sering banding-bandingin harga ke toko-toko. Tidak langsung beli, kan? Ini juga harusnya dilakukan di online," masih kata Miranda.
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman |
Meski demikian, Miranda berharap kasus diskon palsu ini tidak lagi terjadi di Harbolnas tahun depan. Antisipasinya, panitia akan berkolaborasi dengan lembaga hukum sehingga bisa memberikan sanksi langsung.
"Tapi saat ini kami lebih menyerahkan ke masing-masing peserta untuk menegur seller yang melakukan itu (diskon palsu)," tegas Miranda.
Saat ditanya soal Lazada sendiri, Miranda memilih tidak menjawab terkait diskon palsu di tempatnya. "Kalau dari Lazada, aku tidak bisa menjawab. Hari ini aku mewakili panitia Harbolnas," pungkasnya.
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman |
Produk Diskon
Di tempat yang sama, menurut CEO Lion Parcel Gunardi Minah, menaikan harga sebelum memberikan diskon adalah hal wajar. Ini juga sering dilakukan banyak toko offline. Karena itu ia menyarankan agar konsumen teliti.
"Naikin harga kemudian didiskon sudah sering terjadi. Konsumen bisa terjebak kalau nggak aware," kata Gunardi.
Dilanjutkannya, strategi ini bisa dilakukan untuk penjualan aksesori. Sementara untuk gadget kemungkinan sulit, terutama produk baru.
"Gadget baru sulit untuk diskon besar. Kecuali yang obsolete 4-5 tahun lalu atau barang tak laku yang tersisa di gudang. Tapi mereka naikin dulu harganya sebelum didiskon," tutup Gunardi.
Saksikan video 20detik di sini:
(afr/rou)
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman