Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Drone Internet Facebook Kecelakaan, Ini Penyebabnya

Drone Internet Facebook Kecelakaan, Ini Penyebabnya


Anggoro Suryo Jati - detikInet

Foto: Angga Aliya ZRF/detikINET
Jakarta - Penyebab kecelakaan drone internet Facebook November lalu kini sudah diketahui, yaitu tingginya kecepatan angin saat drone bernama Aquila itu akan mendarat.

Menurut National Transportation Safety Board (NTSB) dari hasil penyelidikannya, sistem pilot otomatis Aquila terganggu akibat tingginya kecepatan angin saat akan mendarat di gurun Arizona, Amerika Serikat.

Selain tingginya kecepatan angin, turbulensi yang terjadi pada Aquila menyebabkan sistem pilot otomatisnya secara otomatis menurunkan moncong pesawat, yang menyebabkan kecepatan drone pun meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal pada saat yang sama, Aquila tengah berusaha mengkoreksi arah pesawat untuk bersiap mendarat.

Drone Internet Facebook Kecelakaan, Ini PenyebabnyaFoto: Angga Aliya ZRF/detikINET

Alhasil sayap pesawat bagian kanan pun patah, yang menyebabkan pesawat jatuh dan menderita kerusakan yang cukup signifikan, lanjut NTSB dalam laporannya itu.

Setelah kecelakaan ini, Facebook mengaku sudah memperbaiki desain Aquila. Yaitu dengan menambahkan sebuah spoiler atau rem udara yang akan membantu sistem pilot otomatis untuk mengontrol pesawat dengan lebih baik saat akan mendarat.

Dalam perbaikan itu Facebook juga menyebut sudah mengatur sistem pilot otomatis agar Aquila terbang tak terlalu kencang saat akan mendarat, demikian dikutip detikINET dari Venture beat, Senin (19/12/2016).

Aquila didesain untuk bisa terbang terus menerus selama 90 hari, karena menggunakan tenaga dari sinar matahari. Drone ini adalah bagian dari proyek besar Facebook untuk menggenjot cakupan internet broadband di daerah-daerah terpencil, yang tak memerlukan infrastruktur tradisional.

Namun proyek ini bukan tanpa hambatan. September lalu satelit mereka gagal mengangkasa setelah roket SpaceX Falcon 9 yang membawanya meledak di Cape Canaveral, Florida. Padahal satelit tersebut akan menjadi tulang punggung proyek ini, karena didesain untuk menyebarkan akses internet di benua Afrika. (asj/rou)
TAGS







Hide Ads