Pada final kompetisi '5Min Video Challenge' di Grand Hyatt Singapura, VP Business Development & COE Programme, Singtel International Group Oliver Foo mengatakan bahwa saat ini semakin banyak pengguna internet mobile menggemari konten video. Adapun yang paling banyak ditonton adalah video berdurasi pendek.
"Kami menemukan adanya peralihan menonton video di mobile. Namun kebanyakan video YouTube setelah lebih dari tiga menit, mereka akan stop menonton. Durasi 3-5 menit, ideal untuk mengkonsumsi video di mobile. Anda bisa menontonnya sambil di bus, di perjalanan, mudah melakukannya," kata Oliver.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Rachmatunnisa/detikINET |
"Konten adalah raja. Apa yang kami lakukan saat ini adalah mendapatkan sebanyak mungkin konten original, dan kompetisi ini adalah salah satu jalannya," sebut Oliver.
Melihat ambisinya, Singtel Group seperti berupaya melebarkan sayapnya dari industri telekomunikasi menjadi content creator. Anggapan ini segera ditepis Oliver. Dijelaskannya, Singtel Group punya banyak strategi untuk pengadaan konten.
"Kami mengakuisisi premium konten seperti EPL, Cricket Australia, bekerjasama dengan OTT partner seperti Netflix, meluncurkan HOOQ, dan 5Min Video Challenge adalah untuk konten video pendek yang menyasar milenial," sebutnya.
Ditambahkan Oliver, video-video dari kompetisi '5Min Video Challenge' tidak akan menggantikan konten yang sudah ada, melainkan melengkapi protfolio konten mereka sehingga lebih beragam.
Misi lain dari kompetisi ini adalah menemukan bakat lokal di masing-masing negara di mana Singtel Group menggelar layanannya. Singtel Group ingin para jagoan pembuat konten lokal ini bisa mendapat akses ke global melalui platform mereka.
"Sebagai pemimpin di industri ini, kami punya peran untuk membantu pembentukan ekosistem. Kompetisi ini memberi akses bagi mereka agar kontennya bisa dinikmati oleh 630 juta pelanggan kami di berbagai negara," ujarnya.
Sesuai namanya, '5Min Video Challenge' menantang movie maker membuat video berdurasi lima menit. Digagas Singtel Group, kompetisi ini merupakan kolaborasi para operator seluler yang tergabung di dalamnya yakni Singtel (Singapura), Optus (Australia), AIS (Thailand), Airtel (Afrika), Globe (Filipina), dan Telkomsel (Indonesia). Setiap negara mengirimkan dua perwakilan yang sebelumnya sudah menang di tingkat nasional.
Indonesia keluar sebagai pemenang kompetisi ini. Video berjudul 'Rotasi' besutan Destian Rendra dan Premy Bima K asal Malang, Jawa Timur, sukses mengungguli 11 video lainnya dari segi sinematografi, kesesuaian tema, orisinalitas konten, cara bertutur yang kreatif, dan kualitas produksi.
Karenanya, 'Rotasi' berhak menyabet USD 30 ribu. Tak hanya itu, video ini juga sukses menggondol USD 3 ribu karena menjadi yang terfavorit. Total, tim pembesut video 'Rotasi' pulang membawa USD 33 ribu atau sekitar Rp 445 juta. (rns/fyk)
Foto: Rachmatunnisa/detikINET