Industry Head sekaligus pakar e-commerce Google Indonesia, Henky Prihatna setuju jika roadmap e-commerce jadi salah satu faktor yang bisa membantu terwujudnya 1.000 teknopreneur. Adapun respons Google terhadap disahkannya roadmap e-commerce ini adalah berkontribusi dalam menggiatkan teknopreneur.
Hal ini sejalan dengan poin pertama dari delapan aspek roadmap e-commerce yang sudah disahkan, yakni mendukung pemerintah dengan melakukan pendanaan dan inkubator para startup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Henky, Launchpad Accelerator baru sebagian dari upaya Google dalam melatih 100 ribu developer aplikasi yang menjadi targetnya. Selain itu, masih ada sejumlah program lainnya antara lain Online (kursus Udacity di Indonesia), Universities (kurikulum Android yang disesuaikan untuk mahasiswa Indonesia) dan Indonesia Android Kejar.
"Melalui program-program ini mereka mendapatkan bermacam pelatihan. Kita bantu bertemu dengan mentor, bagaimana mereka memulai bisnis mereka, hingga nantinya mereka benar-benar bisa mandiri dan menjadi startup yang matang. Saya kebetulan salah satu mentornya," sebut Henky, Kamis (17/11/2016).
Google Indonesia menargetkan 100 ribu developer aplikasi di bawah asuhannya ini bisa dicapainya dalam empat tahun ke depan, yakni di 2020.
Roadmap e-commerce resmi diumumkan pada 10 Februari 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dengan didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Istana Kepresidenan.
Harapannya, roadmap ini membantu terwujudnya 1.000 teknopreneur dengan valuasi bisnis USD 10 miliar atau sekitar Rp 131,7 triliun, serta mendongkrak nilai e-commerce Indonesia agar mencapai USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.713 triliun pada 2020 (rns/rou)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 