Indonesia menjadi negara ketiga di kawasan Asia Tenggara yang disinggahi Plug and Play. Sebelumnya mereka telah hadir Singapura dan Filipina.
Di Tanah Air, Plug and Play mengandeng Gan Kapital. Keduanya membentuk Plug and Play Indonesia yang merupakan program akselerator bagi startup di Tangah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kami memulai di California, kami fokus pada inovasi umum, ternyata susah mencari kecocokan. Itulah kami cuma fokus pada mobile dan fintech, karena kami mudah mendapat kecocokan dengan industri," kata Saeed Amidi, CEO Plug and Play saat berbincang usai acara soft launching Plug and Play Indonesia, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Di Indonesia, Plug and Play akan membangun sarana dan fasilitas yang digunakan oleh startup untuk berinovasi menciptakan solusi berbasis digital. Selain itu memberikan akses langsung kepada korporasi.
"Para korporasi akan memberi bantuan ahli, sehingga membantu startup mengeksekusi strategi dan mengetahui pasar," ujar Jupe Tan, SVP Global Operation Plug and Play di tempat yang sama.
Lebih lanjut dipaparkan Tan, Plug and Play Indonesia akan melakukan investasi di 20 startup di tahap awal setiap tahunnya melalui program akselerator. Program ini akan berjalan selama tiga bulan.
"Startup yang terpilih akan diberikan dana, bimbingan, ruang kerja gratis, serta dukungan-dukungan lainnya. Program akselerasi ini akan diumumkan dalam waktu dekat," pungkasnya. (afr/fyk)