Trump Menang Pilpres, Bos Apple Tenangkan Karyawan
Hide Ads

Trump Menang Pilpres, Bos Apple Tenangkan Karyawan

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 10 Nov 2016 18:30 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Kemenangan Donald Trump pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) membuat CEO Apple Tim Cook merasa perlu untuk menenangkan karyawannya dengan mengirimkan sebuah memo internal.

Dalam memo tersebut, Cook mengajak karyawan Apple untuk tetap bersatu setelah hasil Pilpres yang mengejutkan itu, juga meyakinkan komitmen Apple terhadap perbedaan, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (10/11/2016).

"Kita mempunyai karyawan yang sangat berbeda antara satu dengan lainnya, termasuk pendukung masing-masing kandidat. Siapa pun kandidat yang didukung, satu-satunya cara untuk maju adalah dengan maju bersama-sama," tulis Cook dalam memo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cook memang tak menyebut nama Trump dalam memo ini. Namun ia secara implisit menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap sejumlah retorika penuh kebencian yang dilontarkan presiden terpilih dari Partai Republik selama masa kampanyenya.

"Perusahaan kita terbuka untuk semua, dan kita merayakan perbedaan dalam tim kita di AS dan di seluruh dunia, tak peduli seperti apa tampang mereka, dari mana asal mereka, atau pun bagaimana mereka beribadah dan siapa yang mereka cintai," tambah Cook.

Apple sendiri adalah salah satu perusahaan yang dikritik Trump semasa kampanye, setelah Apple menolak memberitahukan cara untuk membuka kunci iPhone yang dipakai oleh salah seorang tersangka di kasus penembakan San Bernardino.

Selain itu Trump juga pernah memaksa Apple untuk mengembalikan pabrik iPhone di AS, untuk mengembalikan pekerjaan manufaktur ke Negeri Paman Sam. Keinginan Trump dilontarkannya kala berbicara di Liberty University, Virginia, Amerika Serikat awal tahun 2016.

"Kita memiliki orang-orang yang menakjubkan di negeri ini. Mereka cerdas, tajam, energik. Karena itu, kita akan memaksa Apple untuk membangun pabrik komputer dan barang-barang mereka di negeri ini ketimbang negara lain," tegas Trump. (asj/fyk)
Berita Terkait