Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Trump Presiden Amerika, 'California Exit' Menggema

Trump Presiden Amerika, 'California Exit' Menggema


Fino Yurio Kristo - detikInet

Foto: Getty Images
Jakarta - Kepastian Donald Trump menjadi presiden terpilih Amerika Serikat membuat gerah Silicon Valley, wilayah di California yang menjadi pusat teknologi AS. Seruan agar California menjadi negara sendiri makin terdengar gaungnya.

Seruan itu dikumandangkan oleh Shervin Pishevar, investor berpengaruh di Silicon Valley. Dia antara lain dikenal karena menanamkan dana di Uber serta termasuk pendiri Hyperloop, kereta canggih masa depan yang katanya lebih cepat dari pesawat.

Berkat industri teknologinya, California memang negara bagian termakmur di Amerika Serikat. Menurut data IMF, dengan gross state product mencapai USD 2.496 triliun di 2015, California jika berdiri sendiri adalah ekonomi terbesar keenam di dunia. Sebagian besar warganya juga pendukung Partai Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye berjuluk Calexit, Califrexit atau Caleavefornia ini awalnya dianggap lelucon belaka. Namun kemenangan Trump membuatnya meraih momentum. Shervin pun mengaku serius dengan gagasan Calexit itu.

"Ini adalah hal paling patriotik yang bisa kulakukan," sebutnya, sembari menambahkan bahwa negara baru itu mungkin akan dinamai New California.

"Kita bisa saja masuk kembali ke AS setelah California menjadi negara. Dengan ekonomi terbesar keenam di dunia, mesin ekonomi AS dan penyedia persentase besar di anggaran federal, California berat tanggung jawabnya," kata dia.

Shervin didukung oleh beberapa dedengkot lain di Silicon Valley. Jason Calacanis, seorang angel investor menyatakan memerdekakan California bakal mudah karena ada momentum Brexit atau British Exit dan kemenangan Donald Trump.

Di pihak lain, Evan Low, politisi Partai Demokrat mengaku akan mencari cara memulai proses kemerdekaan California. "Jika Donald Trump terpilih, aku akan mengeksplorasi undang-undang agar California memisahkan diri," tulisnya di Twitter.

Donald Trump memang banyak berseteru dengan orang-orang penting di Silicon Valley. Dia pernah meminta Apple berhenti memproduksi iPhone di China. Lalu menuduh pendiri Amazon Jeff Bezos tidak membayar pajak yang semestinya.

Trump juga pernah mengkritik CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Banyaknya pekerja imigran di Facebook menurut Trump membatasi peluang kerja orang Amerika sendiri. (fyk/rou)
TAGS







Hide Ads