Transformasi Digital Harusnya Dorong Model Bisnis Baru
Hide Ads

Transformasi Digital Harusnya Dorong Model Bisnis Baru

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Minggu, 30 Okt 2016 17:17 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tren transformasi digital harusnya bisa menciptakan model bisnis baru di Indonesia, bukan hanya sekadar memanfaatkan infrastruktur saja.

Country Manager IDC Indonesia dan Filipina Sudev Bangah menyarankan tren transformasi digital untuk perusahaan hendaknya memiliki pemahaman yang tepat. Terdapat perbedaan makna antara istilah digitalization dan digitization dalam mengadopsi teknologi, terutama untuk divisi TI.

"Digitalisasi bukan hanya memanfaatkan infrastruktur untuk masuk ke dunia digital. Transformasi digital justru mendorong para pelaku usaha untuk menciptakan model bisnis baru melalui platform digital," katanya dalam keterangan, Minggu (30/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, untuk menciptakan model bisnis baru dari transformasi digital, perusahaan juga harus memiliki kemampuan yang tepat. Dalam hal ini, data adalah sumber daya utama mereka untuk merangkul pelanggan baru."Di sinilah peran penting big data dan analisis untuk menggandeng pelanggan baru," lanjutnya.

Big data dan analisis adalah dua aspek yang harus dimiliki perusahaan dalam mengeksekusi data, terutama untuk kecepatan menarik dan mengolah data tersebut. Telekomunikasi dan perbankan adalah dua sektor bisnis yang paling cepat menerapkan dua aspek ini.

Dikatakannya, meskipun 60-70% CEO di Indonesia dan Filipina sangat mendukung trasnformasi digital, namun mereka memiliki alokasi bujet paling rendah. Indonesia adalah negara dengan pengeluaran bujet terendah untuk proyek transformasi di kawasan Asia Tenggara.

Faktanya, Desember 2015, semua pelaku usaha memotong bujetnya. Sektor Migas misalnya memotong bujet hingga 50% dan Manufaktur hingga 15%. Satu-satunya yang meningkat adalah ritel hingga 5% karena mereka menghadapi kompetisi besar dari e-commerce (rou/rou)