SDM Indonesia Harus Siap Bersaing di Era Digital
Hide Ads

SDM Indonesia Harus Siap Bersaing di Era Digital

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Minggu, 30 Okt 2016 10:49 WIB
Foto: dok. Telkom
Jakarta - Indonesia harus terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya jika tak mau kalah bersaing dalam persaingan pasar bebas di era digital saat ini.

Itu sebabnya, Indonesia Human Capital Summit 2016 kembali digelar. Ajang ini disambut antusias oleh hampir 1.000 orang peserta dari berbagai kalangan mulai dari pemimpin perusahaan, kalangan profesional pelaku Human Capital dari lingkungan BUMN dan non-BUMN, serta mahasiswa.

Para pembicara dari berbagai kalangan berhasil memberikan pemikiran-pemikiran menarik yang memberikan insiprasi bagi pengembangan Human Capital di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri BUMN RI, Rini Soemarno, dalam sambutannya menyatakan bahwa aset utama perusahaan, termasuk BUMN, adalah manusianya. Pada kesempatan tersebut ia mendorong perusahaan untuk meningkatkan Human Capital agar mampu bersaing di tingkat global. Ia juga mendorong Human Capitaluntuk memiliki rasa ingin tahu yang besar agar bisa terus belajar.

"Dunia terus berubah dan setiap hari selalu ada yang baru di dunia ini. Dengan pengetahuan kita akan menjadi kaya ilmu dan bisa membantu memperkaya perusahaan," terang Rini.

Ia juga mendorong BUMN untuk terus bersinergi dan saling memperkuat agar bisa menjadi agen pembangunan. Menurutnya, BUMN memiliki tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh hingga ratusan tahun ke depan.

Sementara Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia(FHCI), Herdy Harman, menyatakan bahwa Human Capital yang hebat tidak muncul secara tiba-tiba.

"Talent yang hebat harus dibangun melalui sistem dan berkesinambungan mulai dari menemukan, membangun, menempatkan, dan mempertahankannya," ujar Herdy.

Ia mengatakan Indonesia Human Capital Summit dilaksanakan untuk mengidentifikasi masalah seputar pembangunan Human Capital kemudian menjadi masukan untuk mencari solusi pengembangan Human Capital di Indonesia. Hasil dari summit ini nantinya akan diserahkan kepada pemerintah sebagai rekomendasi.

Sekjen FHCI, Susilo Hertanto, menyatakan Indonesia Human Capital Summit 2016 menghadirkan banyak narasumber dari kalangan profesional.

Yang menarik, pada hari pertama kemarin kegiatan ini menampilkan profesional di bidang olahraga yaitu Chris John dan Taufik Hidayat, serta sineas Garin Nugroho.

Chris John merupakan juara tinju dunia dan Taufik Hidayat adalah juara dunia di bidang bulutangkis dan peraih medali emas Olimpiade. Sedangkan Garin Nugroho merupakan produser dan sutradara andal Indonesia.

Chris John dan Taufik Hidayat sepakat bahwa untuk menjadi sukses, seseorang harus menunjukkan komitmen terhadap apa yang ditekuninya.

Kerja keras dan konsistensi menjadi kunci dari keberhasilan mereka. Sementara Garin Nugroho menyatakan Indonesia memiliki banyak bakat yang bisa dikembangkan.

"Kalau kita punya bakat, ide, atau keinginan, yakinlah dengan diri sendiri agar apa yang kita inginkan bisa terwujud," ujarnya.

Di hari kedua, IHC Summit 2016 akan menampilkan keynote speaker dari Korea, Kim Chan-Souk, Chairperson of Korea Academic Public Relations Association, yang akan membahas Marketing of Nation.

Seperti diketahui, Korea Selatan sukses menjual barang, ide, bahkan kesenian mereka ke seluruh penjuru dunia. Pembahasan Kim diharapkan mampu memberikan insight menarik terkait bagaimana 'menjual' Indonesia ke dunia internasional.

Pada hari kedua juga digelar concurrent session yang membahas berbagai topik seperti 'Building Culture through Positive Working Environment', 'Digital Era & Application System to Human Capital Intervention', dan 'Attract & Retain Millenial Talent'.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pembicara menarik yang bisa memberikan insight pengembangan human capital dari berbagai sisi. Kegiatan ini juga ditutup dengan menghadirkan dua pembicara utama yaitu, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Keduanya membahas mengenai 'Marketing of Nation & Creating Sustainable Jobs and a Competitive Workforce in the AEC'. Pembahasan dari kedua menteri menarik untuk disimak dan menjadi masukan penting bagi pengembangan Human Capital di Indonesia. (rou/rou)