Bermodal 100 PC, 'Kampung Gamer' Dibuka di Yogya

Yogyakarta - Setelah menjadi arena eSport terbesar di Jakarta, kini Gamer Village (GV) membuka area gaming yang sama di Yogyakarta. Dengan disokong 100 PC gaming, tempat ini diklaim akan menjadi eSport terbesar di kota Pelajar.

"Bertempat di Hartono Mall lantai 3, jumlah PC Gamingnya 100 unit dengan spesifikasi yang mumpuni. GV Yogyakarta akan menjadi eSport Arena terbesar di Yogyakarta," ujar Marketing Director GV Hendri Andrigo.

Hal ini disampaikan Hendri di acara pembukaan GV Yogyakarta di Hartono Mall, Ring Road Utara, Sleman, Senin (17/10/2016).

Hendri menegaskan, GV tetap pada komitmennya untuk melahirkan event-event eSport dan atlet eSport yang berkualitas dan berprestasi di level nasional hingga internasional seperti yang sudah terjadi di Jakarta.

Sejumlah kegiatan yang sudah digelar untuk merealisasikannya di antaranya gathering, coaching, kompetisi, hingga pelatihan atlet eSport profesional.

Komitmen ini menjadi dasar bagi penyedia aksesori komputer, Corsair, menerima ajakan GV untuk berkolaborasi mewujudkan GV Yogyakarta.

"Lebih dari dua dekade produk-produk komponen Corsair yaitu memori, poer supply, SSD, cooler, case, dan flash drive telah menjadi pilihan bagi para penggila komputer kencang berkinerja tinggi," ujar Product Manager dari Dimensi Tiga Distributor Corsair di Indonesia, Bambang Tirtawijaya.

Foto: detikcom/Sukma Indah Permana

Selain Corsair, terdapat pula Asus-Republic Of Gamer, Telkom-IndieHome, Garena-Airpay, LG LED Monitor, UPS APC dan Vpro Gaming yang ikut mendukung GV Yogyakarta.

Sedangkan soal alasan dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi kedua GV setelah di Mangga Dua, Jakarta, Hendri menjelaskan beberapa alasan. Pertama dari selama dua tahun dia dan timnya berkeliling di beberapa kota untuk menggelar turnamen, dan dari sana diketahui dari 4 pekan terakhir respon peserta dari Yogyakarta adalah yang tertinggi.

"Pesertanya bisa mencapai 2.000 orang," imbuhnya.

Menurutnya Yogyakarta memiliki potensi gamer yang sangat besar tapi tak dibarengi adanya fasilitas yang mumpuni untuk menjadikan mereka profesional.

Tak hanya itu, Hendri mengungkapkan ada 250 ribu hingga 350 ribu mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta. Angka ini menjadi segmen yang menjanjikan bagi GV Yogyakarta.

"Dua persen saja dari angka itu, tidak mencukupi kapasitas kita," Hendri menandaskan. (sip/ash)