Sebagai negara dengan musikalitas yang beragam, Jepang disebut sebagai pasar musik kedua terbesar di dunia. Hanya saja, sekitar 80% pasar musik masih dikuasai oleh rilisan CD dan vinyl (piringan hitam).
Masyarakat di negeri Sakura ini memang terkenal 'kolot' lantaran masih terbiasa untuk mengkonsumsi musik melalui rilisan fisik. Hal ini karena, sebagian musisi di Jepang kerap menyelipkan bonus di setiap penjualannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya ini menjadi tantangan yang berat bagi Spotify selaku penyedia layanan musik digital. Meski begitu, berbekal 40 juta perpustakaan lagu yang dimilikinya, Spotify tetap optimistis layanannya diterima baik masyarakat Jepang.
"Pasar di Jepang sangat berbeda. Kami ingin memastikan Spotify bisa langgeng di sini," ujar Chief Executive Spotify Daniel Ek, dikutip detikINET dari Sky News, Senin (3/10/2016).
![]() |
Untuk bisa menggoda hati penggemar musik di Jepang, Spotify akan meluncurkan fitur lirik pada aplikasi mobile miliknya. Seperti diketahui, fitur lirik sendiri sebelumnya hanya bisa diakses dengan menggunakan Spotify versi desktop.
Fitur lirik ini pun dirancang untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat Jepang yang memang dikenal gemar berkaraoke.
(mag/ash)
