Disebut pengawal pribadi karena di dalam aplikasi berbasis Android tersebut terdapat konten menu yang secara langsung bisa melaporkan setiap peristiwa yang terjadi di wilayah hukum Polres Cianjur.
"Lebih interaktif daripada media sosial, karena layanannya langsung terkoneksi dengan petugas kepolisian. Tidak hanya kemacetan, ketika ada tawuran pelajar mereka bisa melaporkannya melalui aplikasi ini," kata Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu didampingi Kasatlantas AKP Erik Bangun Prakasa kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap laporan akan langsung ditangani dengan waktu kurang dari 15 menit, petugas terdekat akan dihubungi untuk bergerak ke lokasi pemilik aplikasi yang memberikan laporan," lanjut Guntur.
![]() |
Agam Supriatna, Kepala Sekolah SMAN 2 Cianjur, mengapresiasi adanya layanan aplikasi PAS. Di hadapan siswa, Agam menyebut jika aplikasi PAS tak ubahnya seperti pengawal pribadi pelajar.
"Kalian melihat tawuran, peristiwa kriminal, kemacetan bisa langsung dilaporkan ke anggota polisi. Begitu juga jika kalian menjadi korban kejahatan tinggal tekan aplikasi itu dan polisi langsung datang," ujar Agam.
Kepada sejumlah wartawan Agam berharap aplikasi itu juga tersedia di ponsel selain Android. "Supaya semua bisa menikmati layanan kepolisian ini, saya mengapresiasi upaya para petugas untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat melalui aplikasi ini," tandasnya.
![]() |