Jadi Juara, Aplikasi Laundry Terbang ke Silicon Valley
Hide Ads

Jadi Juara, Aplikasi Laundry Terbang ke Silicon Valley

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 24 Agu 2016 08:14 WIB
Foto: Kemenangan tim AhliJasa (detikINET/Rachmatunnisa)
Jakarta - Startup World Cup (SWC) Indonesia, kompetisi startup yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan Fenox Venture Capital akhirnya menemukan pemenang yang mereka cari, AhliJasa Indonesia. Sebagai pemenang, mereka mendapatkan tiket untuk terbang ke Silicon Valley, Amerika Serikat.

Dengan demikian, AhliJasa mewakili Indonesia di konferensi SWC tingkat dunia pada Maret 2017. Pada SWC 2017 nanti, startup yang didirikan Jay Jayawijayaningtiyas dan Made Dimas Astra Wijaya ini akan mengikuti berbagai kegiatan seperti boot camp, 'perang' startup, konferensi internasional dan forum investor.

AhliJasa digambarkan CEO-nya, Jay Jayawijayaningtiyas seperti Go-Jek untuk jasa rumah tangga, khususnya kebutuhan laundry. Layanan ini menghubungkan pekerja cuci tradisional, driver konsumen yang memerlukan jasa laundry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak rumah tangga, apartemen, anak kost mereka perlu laundry. Tapi karena sibuk mereka pulang malam, laundry sudah tutup. Kita beri solusi agar mereka bisa lakukan online. Minta dijemput jam berapa laundry-nya, kita ambil untuk dicuci," kata Jay usai selebrasi kemenangan di Balai Kartini, Selasa (23/8/2016) malam.

Dikatakan Jay, layanan on demand laundry online yang dipimpinnya sudah beroperasi sejak akhir Januari tahun ini, di sekitar Jakarta, Tangerang Selatan dan sebagian Depok. Dalam perkembangannya, tercatat setiap bulan AhliJasa mengalami kenaikan order sebesar 30% yang otomatis turut pula meningkatkan pendapatan mereka.

Salah satu juri, Co Founder & Managing Partner The Northstart Pacific Group Patrick Walujo menyebutkan, AhliJasa memenangkan kompetisi startup tingkat regional ini karena dinilai memenuhi semua kriteria yang dicari para juri.

Persyaratannya sendiri antara lain sudah pernah mengikuti program inkubasi atau teknologi, produk sudah pernah up and running lebih dari dua bulan, serta dapat early attraction berupa traffic, membership dan revenue.

"Marketnya untuk kebutuhan laundry itu ada, dan memberi nilai tambah bagi konsumen. Presentasinya bagus, biaya marginnya tinggi dan pasarnya masih sangat luas untuk problem yang akan mereka solve," kata Patrick mengomentari kemenangan AhliJasa.

CEO AhliJasa Jay Jayawijayaningtiyas


Ingin Ketemu Sheryl Sandberg

Perjuangan AhliJasa belum berakhir. Di ajang Startup World Cup pada Maret 2017 nanti, AhliJasa akan bertemu startup lain dari berbagai negara untuk memperebutkan hadiah pendanaan senilai USD 1 juta.

"Sekarang tinggal persiapan untuk di tingkat dunia. Kita benahi lagi layanannya, sistemnya. Agar lebih banyak pengguna layanan kita. Mau tambah orang juga karena saat ini tim kita baru 9 orang," kata Jay.

Pria yang pernah bekerja di Singapura ini mengaku sangat bersemangat bisa menjadi perwakilan Indonesia di Startup World Cup 2017. Dia bahkan sudah membayangkan serunya bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar.

"Pengen ketemu orang-orang dari perusahaan seperti Facebook, Google. Saya bisa belajar banyak dari mereka. Pengen ketemu Sheryl Sandberg, bakalan seneng banget kalau bisa ketemu orang-orang keren kaya dia," ujar Jay dengan mata berbinar.

Piala Dunia Startup

Chairman SWC 2017 sekaligus General Partner & CEO Fenox Anis Uzzaman mengatakan, gelaran acara ini merupakan awal yang baik bagi SWC 2017 dengan melihat antusiasme yang sangat besar dari peserta Indonesia. Fenox dan Bekraf mengaku bangga dengan bakat dan ide-ide yang mereka temukan selama kompetisi berlangsung.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan bagi mereka yang terlibat dalam SWC Indonesia yang bekerjasama dengan Bekraf atas dedikasi, ide-ide dan bakat mereka. Selamat kepada pemenang, semoga berhasil dan selamat bersenang-senang di Silicon Valley," komentarnya.

Selain AhliJasa sebagai pemenang utama yang akan mewakili Indonesia, Fenox dan Bekraf juga memilih tiga startup pada kategori 'wild card' yang akan ikut diboyong ke Silicon Valley.

AzzamTrade, Paprika dan Ojesy. Tiga 'wildcard' yang akan ikut ke SiliconValley


"Ketiga startup itu adalah Azzam Trade, Paprika dan Ojesy. Mereka adalah tiga terbaik dari enam kategori 'wild card' yang berkesempatan ikut showcase sehingga bisa dikenali venture capital internasional," demikian Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengumumkan.

Kemenangan AhliJasa mengabulkan harapan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang sempat hadir meski tidak mengikuti keseluruhan acara dan memberikan pidato singkat.

"Saya berharap mudah-mudahan pemenangnya dari Indonesia, mewakili startup Indonesia," sebutnya.



Pasalnya, meski namanya SWC Indonesia, sebenarnya ajang ini mencakup regional Asia Tenggara. Tiga dari 10 finalis SWC Indonesia berasal dari Filipina, Singapura dan Malaysia, karena penyaringannya sendiri berasal dari 800 pendaftar dari seluruh Asia Tenggara.

Melihat keberhasilan yang diraih Fenox bekerjasama dengan Bekraf menggelar kompetisi startup berskala besar seperti ini, Rudiantara menantang Chairman SWC 2017 Anis Uzzaman untuk membuat kompetisi yang lebih besar lagi.

"Saya ucapkan selamat kepada Anis dan Bekraf. Sekarang saya tantang Anda membuat Olimpiade Startup. Kalau ini kan World Cup startup, ibaratnya cuma satu cabang olahraga. Nah kalau Olimpiade, itu multi sektor dan multi application," sebutnya.

Rudiantara menambahkan, dirinya banyak belajar mengenai startup. Menurutnya, startup adalah modal untuk menggenjot ekonomi digital kreatif Indonesia.

"Ini adalah masa depan. Digital economy, e-commerce, kreatif digital apapun itu, ini adalah masa depan negara ini. Startup adalah modal kita mencapai proyeksi USD 130 miliar pada 2020 nanti," pungkasnya. (rns/rou)
Berita Terkait