'Penyesalan' itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan Sam Altman, Presiden Y Combinator. Dalam wawancara itu ia mengaku uang USD 2 miliar tersebut terlalu besar, dan jika ia bisa membangun platform virtual reality (VR) itu sendiri, maka uang yang dikeluarkan tak akan sampai sebesar itu.
"Kami membeli tim Oculus dengan uang yang sangat banyak. Saya melihat hal itu seperti, jika kami bekerja lebih baik dalam mempelajari kemampuan untuk membuat hal itu (VR-red) secara internal, kami mungkin tak harus melakukan hal itu (mengeluarkan banyak uang)," ujar Zuck.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim Oculus sampai saat ini adalah yang paling ahli dalam mengerjakan masalah itu (VR), jadi ini adalah langkah besar yang paling masuk akal," tambahnya, seperti yang dikutip detikINET dari Business Insider, Kamis (18/8/2016).
Jadi secara garis besar, Zuck bukannya menganggap pembelian Oculus itu adalah sebuah kesalahan, melainkan adalah solusi yang sangat mahal dalam memenuhi hasratnya untuk masuk ke dunia VR. (asj/ash)