Soal Iklan Vulgar, Aplikasi Baca Salahkan Agensi
Hide Ads

Soal Iklan Vulgar, Aplikasi Baca Salahkan Agensi

Ardhi Suryadhi - detikInet
Senin, 15 Agu 2016 14:20 WIB
Foto: detikINET/Fino Yurio Kristo
Jakarta - Isu minor sempat menerpa aplikasi Baca karena tampil dengan iklan yang kurang senonoh. Atas peristiwa ini, aplikasi news agregator itu mengeluarkan klarifikasinya.

Baca mengakui bahwa iklan yang memuat konten negatif itu sangat tidak pantas ditampilkan. Namun munculnya kampanye tersebut disebutkan di luar kontrol dan persetujuan dari Baca. Pasalnya, dalam mendistribusikan iklan, Baca mempercayakan urusan itu pada lebih dari 30 lembaga pemasaran (digital marketing agencies).

Dimana dalam menjalankan kerjasama itu, Baca dan lembaga pemasaran tersebut terikat kesepakatan bahwa mereka hanya boleh menayangkan iklan dengan persetujuan. Hanya saja dalam prakteknya, kesepakatan tersebut dilanggar, dan muncullah iklan yang mengundang reaksi yang tidak diinginkan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kejadian itu, bisa dilihat dengan jelas bahwa ada lembaga pemasaran yang bekerja sama dengan kami yang bertindak sendiri, dan tidak mematuhi aturan yang telah disepakati," kata Baca dalam pernyataan resminya yang dikutip detikINET, Senin (15/8/2016).

Berkaca dari kejadian ini, Baca bakal lebih melakukan kontrol terhadap lembaga pemasaran dengan lebih ketat, dan mengambil tindakan yang pantas, termasuk menghentikan kerjasama terhadap lembaga pemasaran yang bertindak di luar kesepakatan tersebut.

"Tidak ada maksud dari kami untuk secara sengaja memuat berita yang vulgar, baik mengenai pornografi maupun kekerasan. Semua berita disajikan dengan porsi yang layak, serta menjunjung tinggi nilai kesopanan dan norma-norma yang berlaku," lanjut pernyataan Baca.

Sementara terkait sempat menghilangnya aplikasi miliknya dari Google Play Store, Baca mengakui jika salah satu penyebabnya juga terkait penayangan iklan yang kurang senonoh tersebut oleh pihak agensi digital marketing.

Alasan lainnya adalah masalah teknis dengan Google Play Store. Dimana pihak Baca telah melakukan pembicaraan dengan Google dan menjelaskan secara rinci kronologis serta fakta-fakta sesungguhnya dari kasus penayangan iklan kurang senonoh yang telah terjadi.

"Mengenai pelanggaran teknis atas kebijakan Google, kami menerima dengan baik saran yang disampaikan oleh Google dan telah melakukan perbaikan pada aplikasi kami, sesuai dengan kebijakan Google," ungkap Baca.

"Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Google telah mengembalikan lagi aplikasi Baca pada Google Play Store. Atas semua yang telah terjadi, kami pengelola aplikasi Baca memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang kami rugikan. Kami akan berbuat lebih baik lagi untuk membangun dunia digital yang aman dan bermanfaat bagi banyak orang," tutup mereka.

(ash/ash)
Berita Terkait