Google memang terindikasi akan masuk ke area bisnis transportasi, misalnya dengan proyek mobil otonom dan bisa jadi nanti head to head dengan Uber. Maka Uber tampaknya tak ingin lagi terlalu bergantung pada Google Maps.
"Peta yang kami gunakan memang bagus buat permulaan, tapi beberapa informasi tidak terlalu relevan untuk Uber. Ada banyak hal yang ingin lebih kami ketahui misalnya pola lalu lintas dan lokasi jemput antar yang tepat," tulis Uber di blognya yang detikINET kutip dari PCMag.
"Kebutuhan berkelanjutan peta yang dikhususkan untuk Uber adalah alasan mengapa kami menggandakan investasi di perpetaan. Tahun lalu, kami memetakan kendaraan yang ada di jalanan Amerika Serikat," tambah mereka.
Menurut laporan Financial Times, Uber akan mengeluarkan dana sampai USD 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun untuk membuat peta sendiri. Fitur yang belum tersedia di Google Maps akan ditambahkan.
Misalnya lokasi pintu masuk sebuah gedung perkantoran yang tentu penting bagi sopir Uber. Belum lama ini, Uber juga bermitra dengan perusahaan satelit DigitalGlobe yang menyediakan gambar bumi resolusi tinggi. (fyk/rou)