Cara Jualo Genjot e-Commerce Sambil Ibadah
Hide Ads

Cara Jualo Genjot e-Commerce Sambil Ibadah

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Jumat, 17 Jun 2016 07:29 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Bagi pemain e-commerce seperti Jualo, Ramadan jadi bulan yang mulia dan penuh berkah. Itu sebabnya, selalu ada niat ibadah dalam upayanya menggenjot transaksi jual beli online.

Berdasarkan catatan, transaksi e-commerce saat bulan puasa mengalami peningkatan 128% tahun lalu. Peningkatan 75% juga terjadi dalam platform e-commerce dalam periode yang sama dimana sebanyak 6 dari 10 konsumen melihat dan mencari informasi produk dari berbagai perangkat.

Tahun ini angkanya dipastikan akan terus meningkat. Namun bagi pendiri Jualo, Chaim Fetter, momentum Ramadan ini harusnya tak hanya jadi sarana untuk meningkatkan transaksi saja, tetapi juga ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fetter pun mengajak para dermawan berbagi kepedulian terhadap sesama khususnya anak-anak tak mampu di sebuah yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Yayasan Peduli Anak (YPA).

YPA merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu serta fokus membantu anak-anak yang patut di bantu di wilayah Nusa Tenggara Barat, khususnya pulau Lombok.

Selama lebih dari 10 tahun, YPA tidak hanya menyekolahkan lebih dari 1.000 anak kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tapi juga memberikan bantuan kesehatan, makanan dan advokasi bagi ribuan anak lainnya.

"Hasil sedekah maupun zakat tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai macam program di bidang pendididikan, kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan untuk membiayai tiga asrama bagi anak-anak terlantar dan yatim piatu. Para donatur yang ingin mengetahui YPA lebih lanjut, visi misi kami dan hendak bergabung bisa kunjungi websitenya di www.pedulianak.org ," ujarnya.

"Tahun 2006, saya bersama dengan teman karib saya mendirikan Yayasan Peduli Anak di pulau Lombok. Yayasan ini berfungsi sebagai rumah, tempat untuk mendidik anak-anak jalanan dan kurang mampu, serta memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan gratis. Selama 10 tahun kami sudah membina lebih dari 1.000 anak agar mereka punya masa depan yang lebih baik," ungkap Chaim.

Yayasan yang terletak di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini dibangun di area seluas 1,5 hektar. Yayasan ini merupakan pusat perkembangan anak terbesar di Lombok. Meskipun fokus utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup anak, YPA juga menaruh perhatian terhadap masalah sosial lainnya di Lombok.

Kecenderungan untuk menikah dini dan tingginya angka perceraian menyebabkan banyak orang tua yang menelantarkan anaknya. Sebagian besar anak-anak yang dibina YPA memiliki latar belakang tersebut. Oleh karena itu, Peduli Anak bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI memberikan bantuan finansial dan bimbingan untuk 250 anak-anak yang hidup dalam keluarga sangat miskin.

Biaya operasional untuk yayasan pada awalnya ditanggung oleh Chaim dan beberapa teman. Lambat laun, ada donatur baik dari dalam maupun luar negeri yang ikut menyalurkan bantuan melalui program-program YPA.

Tahun lalu, Chaim diundang sebagai bintang tamu di acara TV talk show populer di Indonesia, Kick Andy. Acara tersebut ditonton jutaan pemirsa dan banyak diantaranya yang mengekspresikan dukungan terhadap kerja YPA.

Saat ini terdapat tiga asrama untuk 90 mantan anak jalanan, anak kurang mampu dan terlantar, satu Sekolah Dasar dengan sistem full day school, sekolah keterampilan, dapur umum, area bermain, lapangan olah raga, klinik, mushola dan fasilitas pendukung lainnya. Semua fasilitas tersebut diberikan secara cuma-cuma dan terbuka untuk anak-anak serta warga di desa-desa sekitar YPA.

YPA proyek Lombok digerakkan oleh 40 karyawan lokal ditambah tenaga sukarelawan dari seluruh dunia. Chaim berharap bisa membuka Peduli Anak kedua di lokasi lain.

(rou/rou)