Pengguna ABG yang dimaksud di sini adalah yang berada di rentang usia 13 tahun sampai 17 tahun. Jadi ke depannya untuk bisa menggunakan layanan Tinder usia pengguna setidak-tidaknya harus berada di angka 18 tahun.
Bukannya tanpa alasan, Tinder memutuskan demikian karena selama ini punya tanggung jawab untuk menjaga pengalaman penggunanya yang berbeda-beda generasi. Dengan membatasi pengguna di rentang usia 13 tahun hingga 17 tahun, Tinder berharap bisa lebih konsisten dengan tanggng jawabnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memutuskan meniadakan layanannya untuk para ABG, Tinder sendiri sejatinya telah melakukan pembatasan bagi pengguna di segmen tersebut. Caranya adalah dengan membatasi pengguna ABG yang ingin mencari pasangan yang lebih dewasa. Jadi mereka hanya bisa berburu pasangan yang seusia.
Sayangnya cara ini dianggap tak efektif, banyak pengguna belia yang menemukan cara untuk melakukan perkenalan dengan pengguna Tinder yang punya usia dewasa. Tak ingin lebih jauh menimbulkan masalah, Tinder pun akhirnya memutuskan meniadakan layanannya untuk ABG.
"Itu adalah hal yang benar yang harus dilakukan," kilah Tinder. (yud/ash)