Protes terhadap Microsoft itu diposting oleh para pengguna di jejaring media sosial Weibo, yang jumlah postingannya disebut sudah mencapai 1,2 juta, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (27/5/2016).
Microsoft disebut memaksa upgrade karena laman pop up untuk meng-upgrade ke Windows 10 tak menampilkan opsi untuk menolak upgrade tersebut, melainkan hanya opsi untuk melakukan upgrade tersebut di lain waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan itu (Microsoft) sudah menyalahgunakan posisinya yang dominan di pasar dan merusak sistem fair play," ujar Zhao Zhanling, penasihat Internet Society of China.
Menurut Zhanling, pengguna mempunyai hak untuk menggugat Microsoft, karena mereka tak menghargai hak penggunanya untuk memilih. Microsoft pun disebutnya bisa mendapat keuntungan dari pemaksaan upgrade OS itu.
Ada juga juga seorang pekerja bernama Yang Shuo yang mengaku kalau pekerjaannya jadi terganggu karena sistem upgrade paksa itu. Shuo menyebut upgrade yang tiba-tiba itu terjadi saat ia sedang menyusun rencana bisnis, sehingga ia harus membatalkan rencana rapat bisnis. Hal tersebut membuatnya menderita kerugian sebesar 3 juta yuan.
Sejak meluncurkan Windows 10, Microsoft memang memberikan kesempatan upgrade gratis bagi pengguna Windows versi sebelumnya. Namun khusus untuk pengguna di China, mereka memberikan sesuatu yang lebih.
Yaitu upgrade gratis ke Windows 10 bagi semua pengguna Windows, baik itu asli maupun bajakan. Langkah ini adalah strategi Microsoft untuk menanggulangi peredaran software bajakan di Negeri Tirai Bambu itu. (asj/ash)