Menkominfo Curhat Internet Lelet & Startup Unicorn ke CEO Microsoft
Hide Ads

Menkominfo Curhat Internet Lelet & Startup Unicorn ke CEO Microsoft

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 26 Mei 2016 18:51 WIB
Foto: detikINET/Rachmatunnisa
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di hadapan CEO Microsoft Satya Nadella menyampaikan harapan agar raksasa teknologi dunia itu ikut andil dalam menyukseskan program ekonomi digital Indonesia.

"Saya berharap Microsoft ikut serta dalam perubahan digital space yang terjadi di indonesia, karena kita percaya, Indonesia adalah the largest digital center in the region," ujar menteri yang akrab disapa Chief RA itu di ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Dipaparkan olehnya di hadapan Satya dan 1.200 undangan yang hadir dalam acara Microsoft Developer Festival 2016 itu, salah satu cara yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan mendorong roadmap industri e-commerce.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari bisnis e-commerce ini, diharapkan pada 2020 mendatang ada transaksi sebesar USD 130 miliar. Salah satunya melalui program seribu startup teknopreneur dengan valuasi USD10 miliar.

"Dari program seribu startup teknopreneur itu, tiap tahun kita targetkan ada 200 startup. Dan yang paling bisa didorong ada di e-commerce. Jadi tahun ini kami harapkan ada satu e-commerce yang bisa jadi unicorn," kata Rudiantara.

Ia pun memaparkan tentang industri e-commerce di Amerika Serikat dan China yang jadi acuan Indonesia dalam hal ini. Menurutnya, China hanya dalam delapan tahun bisa menghasilkan USD 430 miliar, dan lebih unggul dari e-commerce Amerika yang nilai transaksinya USD 304 miliar.

"China berhasil overlap. Setelah diselidiki, ternyata salah satu strateginya karena mereka ada roadmap e-commerce. Makanya pemerintah bikin roadmap. Saya lagi mendesak menteri-menteri yang lain agar roadmap e-commerce ini dijadikan Perpres," katanya.

Kenapa harus dijadikan Perpres atau Peraturan Presiden? Karena menurut Rudiantara, ada lima hal. Pertama untuk menangani pendanaan startup. Kedua, soal pajak. "Kami ingin masalah pajak ini disederhanakan, seperti yang berlaku di capital market atau pasar modal."
CEO Microsoft Satya Nadella.

Ketiga, masalah perlindungan pelanggan atau customer protection. "Mungkin masyarakat di kota besar sudah biasa dengan transaksi e-commerce, tapi gimana dengan yang di desa-desa?" jelas menteri.

Keempat, masalah cyber security. Dan kelima, masalah logistik. Nah, khusus yang terakhir itu karena menteri melihat e-commerce itu bikin logistik sendiri-sendiri. Sementara pemerintah ingin mendorong PT Pos Indonesia untuk masuk ke ekosistem e-commerce.

"PT Pos itu punya tiga ribu outlet. Yang ini pemerintah sedang mengadakan meeting untuk membahas reposisi PT Pos Indonesia," ujarnya lebih lanjut.

Dalam paparannya, Rudiantara juga menyampaikan kepada Satya bahwa Indonesia sedang mendorong penetrasi internet hingga ke pelosok negeri, baik itu melalui mobile broadband seluler, maupun proyek bersubsidi Palapa Ring.

"Sekarang, Jakarta itu sudah nomor dua di ASEAN setelah Singapura. Tapi secara negara masih nomor empat karena yang maju baru kotanya saja," kata menteri.

"Tadi saya coba di sini throughput internet di ponsel saya sudah 20 Mbps. Tapi saudara kita yang di daerah-daerah masih jauh tertinggal. Itu sebabnya saya semangat kalau sudah berbicara tentang Palapa Ring. Per 1 Januari 2019, seluruh kabupaten sudah kebagian internet broadband," pungkasnya. (rou/ash)
Berita Terkait