Pelajar Didorong Bikin Konten Virtual Reality
Hide Ads

Pelajar Didorong Bikin Konten Virtual Reality

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Selasa, 17 Mei 2016 11:04 WIB
Foto: Ilustrasi Gettyimages
Jakarta - Tak sekedar menciptakan perangkat, Oculus ingin mengembangkan ekosistem virtual reality. Karenanya, anak perusahaan Facebook ini menggagas inisiasi guna mendorong pelajar dan organisasi non-profit menggarap konten virtual reality yang keren.

Kesuksesan perangkat virtual reality tentu harus disertai dengan dukungan konten yang kuat. Beberapa developer maupun seniman saat ini sudah terjun dengan menciptakan konten-konten menarik.

Namun sayangnya, untuk bisa menciptakan konten virtual reality (360 derajat) dibutuhkan perangkat pendukung yang tidak murah. Sebut saja Odyssey, aksesori kamera aksi GoPro berharga USD 15.000 atau sekitar Rp 196 juta. Begitu pula dengan Nokia OZO VR Camera yang dipatok USD 60.000 alias Rp 792 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, agar pelajar dan organisasi non-profit yang kurang modal bisa menciptakan konten virtual reality, Oculus menciptakan inisiasi bertajuk VR for Good. Dikutip detikINET dari Endgadget, Selasa (17/5/2016), inisiasi yang digagas Oculus terbagi menjadi dua.

Salah satu proyek akan bermitra dengan 10 organisasi non-profit dan sineas untuk menciptakan video 360 derajat untuk virtual reality. Kesepuluh organisasi itu akan mendapat pelatihan selama dua hari di markas Facebook di Menlo Park, California, Amerika Serikat lengkap dengan berbagai macam peralatan termasuk Nokia OZO Vr Camera.


Menariknya, hasil penggarapan video tadi akan diputar di ajang festival film Sundace tahun depan.

Nah, untuk para pelajar, Oculus akan mencari sejumlah pelajar yang memiliki minat terhadap virtual reality. Oculus akan memasangkan sembilan sekolah di kawasan San Francisco dengan sineas handal untuk merekam video 360 derajat yang bercerita seputar komunitas para pelajar itu.

Agar maksimal, para pelajar akan dibekali dengan Samsung Gear VR, Galaxy S6, kamera Ricoh Theta S 360, software editing, dan juga mentor yang mendapingi selama masa produksi. (mag/ash)
Berita Terkait