Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kolom Telematika
Ketika Robot Merintis Karir di Industri
Kolom Telematika

Ketika Robot Merintis Karir di Industri


Penulis: Shermine Gotfredsen - detikInet

Foto: Istimewa
Jakarta - Robot menciptakan lapangan pekerjaan. Fakta atau fiksi? Menurut sebuah laporan dari perusahaan riset pasar, Metra Martech, diperkirakan bahwa robot akan menciptakan hingga 2 juta lapangan kerja secara global dari tahun 2017 sampai 2020.

Beberapa alasan utama di balik penciptaan lapangan kerja ini di antaranya adalah UKM yang semakin beralih ke robotika untuk tetap kompetitif, serta bagaimana sektor robotika tengah berkembang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dari berbagai industri, seperti industri otomotif. Pertumbuhan beragam industri melalui otomatisasi akan menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong ketenagakerjaan.

Dalam hal ini, apakah sektor robotika di Indonesia menciptakan lapangan kerja yang cukup melalui pertumbuhan yang sehat? Sebuah laporan dari International Federation of Robotics (IFR) menemukan bahwa tingkat otomatisasi di Indonesia berada pada level 39 unit robot per 10.000 karyawan dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 66 unit per 10.000 karyawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan prediksi Metra Martech, hal ini merupakan suatu indikator nyata bahwa pengusaha-pengusaha pabrik Indonesia perlu berusaha lebih lagi dalam menarik dan mempertahankan karyawan-karyawan berbakat melalui otomatisasi.

Meskipun perekonomian Indonesia diperkirakan akan bertumbuh sebesar 5,3% di tahun 2016, aktivitas manufaktur akan terus berkontraksi karena penurunan kondisi operasional di sektor manufaktur. Oleh karena itu, teknologi seperti robotika dapat memegang peranan penting dalam menjaga daya saing sektor ini.

Perusahaan-perusahaan menerapkan otomatisasi demi meningkatkan produktivitas, menumbuhkan stabilitas produksi, serta terus menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dengan biaya yang sama atau berkurang.

Rekan-rekan Kerja Robotika

Sarana-sarana berteknologi tinggi, seperti robot, membantu mengurangi tekanan pada operasional harian suatu pabrik. Karena robot di masa kini mudah untuk diprogram, para pekerja kini mampu meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja. Para pekerja tidak lagi terbatas hanya melakukan tugas-tugas yang berulang.

Sebaliknya, mereka dapat ditugaskan dalam peran-peran manajemen pengawasan atau proyek yang akan menguntungkan karier mereka dalam jangka panjang. Penting bagi tenaga kerja untuk diberikan kesempatan dalam mengembangkan keterampilan profesional mereka, meningkatkan nilai, serta berkontribusi dalam menjaga perusahaan mereka kompetitif dan sukses.

Dalam industri manufaktur misalnya, robot dapat diprogram untuk melakukan pekerjaan yang rutin dan menjemukan, seperti perakitan, pencetakan dan pemasangan/pembongkaran sekrup dengan obeng, yaitu tugas-tugas yang memakan waktu yang membutuhkan presisi dan prosedur berstandar tinggi.

Dengan robot, komponen-komponen dari jalur produksi tertentu dapat dinilai oleh sistem untuk pemeriksaan kualitas, serta untuk dihapuskan atau dipindahkan ke jalur produksi berikutnya.

Selain meningkatkan karier para pekerja, mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari orang-orang setempat sama pentingnya dengan fakta bahwa pemindahan perusahaan ke luar negeri akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan. Suatu lingkungan bisnis yang sehat dengan tingkat pengangguran yang lebih rendah akan menghasilkan daya beli yang lebih besar yang berkontribusi terhadap pertumbuhan menyeluruh suatu negara dalam jangka panjang.

Negara-negara dengan tingkat pengangguran rendah seperti Thailand dan Singapura adalah sebuah contoh bahwa fokus pada otomatisasi merupakan suatu langkah maju yang positif bagi perekonomian.

Robot Berfungsi Sebagai Sarana Pelengkap

Bekerja secara produktif sangat penting bagi kondisi pikiran seorang pekerja. Sebagai contoh, jika seorang pekerja merasa bahwa proses-proses kerja tertentu dapat diselesaikan dengan cara yang lebih cepat, namun hal tersebut tidak diterapkan, tingkat kepuasan kerja dapat menurun.

Selama bertahun-tahun, sarana-sarana pelengkap, seperti obeng, kalkulator atau mesin cuci diciptakan untuk menghemat waktu dan energi. Demikian halnya dengan robot, yang kini berfungsi sebagai sarana yang mudah digunakan bagi para pekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka secara lebih efisien.

Berkolaborasi dengan robot dalam jarak dekat juga memberikan para pekerja perspektif-perspektif baru tentang bagaimana suatu jalur produksi modern berfungsi. Kesalahpahaman bahwa robot itu besar dan berat sudah bukan zamannya lagi.

Kini, robot berbobot ringan dan menawarkan para pekerja fleksibilitas untuk mengubah workstation mereka sesuai dengan kebutuhan produksi mereka. Pengalaman kerja jenis baru ini memperluas pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang peluang-peluang yang robot dapat hadirkan dalam situasi apapun di lokasi produksi.

Transisi menuju otomatisasi akan menghadirkan beberapa tantangan, tetapi penting bagi para pemilik bisnis untuk melihat hal ini sebagai suatu peralihan optimis dalam menciptakan nilai lebih bagi perusahaan mereka. Robot merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang pesat yang dibuat untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk berhasil di industri mereka, terutama dalam iklim ekonomi saat ini.

Beradaptasi terhadap Perubahan dalam Hal Teknologi

Penempatan robot untuk berfungsi sebagai rekan kerja kolaboratif dan sarana pelengkap kemungkinan akan membuka kesempatan-kesempatan kerja yang lebih luas, serta menciptakan jabatan-jabatan yang lebih tinggi, terutama bagi para pekerja setengah terampil di Indonesia.

Melalui otomatisasi proses manufaktur, perusahaan-perusahaan dapat menambah nilai pada karier karyawan mereka dengan memfasilitasi pelatihan, kolaborasi dan pengembangan keterampilan secara terus-menerus demi produktivitas berkelanjutan.

Para pemilik usaha juga memegang peranan penting dalam menyikapi kekhawatiran tenaga kerja mereka. Komunikasi dua arah membantu para pekerja untuk lebih memahami manfaat-manfaat robot bagi karier mereka dan membuat mereka tetap termotivasi untuk berusaha lebih keras demi pengembangan diri.

Terdapat banyak peluang untuk bertumbuh dalam suatu lingkungan kerja yang memberdayakan robot. Dengan pikiran yang terbuka dan rasa lapar akan penguasaan keterampilan, para pekerja harian memiliki potensi untuk menjadi seorang spesialis robotika di industri mereka masing-masing.

*) Penulis,Β  Shermine Gotfredsen merupakan General Manager, APAC, Universal Robots. (ash/ash)
TAGS







Hide Ads