Menurut mantan Senior Vice President Microsoft, Brad Silverberg, Gates yang masih orang terkaya dunia itu setidaknya membuat dua kesalahan terbesar saat mengomandoi Microsoft. Yaitu keenggannannya mendekati atau melobi pemerintah dan kegagalan mengambil manfaat maksimal dari internet.
"Kesalahan terbesarnya adalah Bill tidak terlibat, baik dirinya maupun perusahaan, dalam proses politik semenjak dini. Ketika kompetitor Microsoft dengan efektif melobi pemerintah, sikap Bill adalah pemerintah harus jauh jauh dari Microsoft," katanya yang detikINET kutip dari Business Insider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2000, Microsoft dinyatakan bersalah melanggar hukum antitrust karena melakukan bundling browser Internet Explorer di Windows sehingga tidak fair bagi browser buatan pihak ketiga. Di Eropa, Microsoft juga kena kasus yang sama.
Meski Microsoft berhasil menyelesaikannya, Brad meyakini kalau kasus itu mengikis dominasi Microsoft. Selain kesalahan ini, Brad menyatakan kalau Gates mengesampingkan bisnis internet karena dia terlalu ingin melindungi Windows.
"Bill juga kesulitan merespons kesempatan dan ancaman internet. Ini memang dapat dipahami. Ketika Anda memiliki Windows di tahun 90-an, mengapa harus ada perubahan?" kata Brad.
"Pandangan Bill adalah untuk melindungi Windows dan tidak memiliki strategi. Hasilnya, posisi strategis Microsoft turun di tahun 2000-an. Sekarang mereka coba menghadapi kenyataan baru dan membuat perubahan," ia menambahkan.
Itu sebabnya Microsoft tak dominan di bisnis mesin cari online atau media sosial, kalah telak dari Google dan Facebook. Namun terlepas dari kesalahannya, Brad sangat hormat pada Bill dan tetap saja dia adalah salah satu CEO terhebat sepanjang masa.
(fyk/ash)