Bahkan laporan terbaru mengatakan bahwa kapal selam bernama Sea Hunter ini sudah masuk dalam tahap uji coba. Menurut informasi, Sea Hunter disiapkan sebagai strategi AS untuk menandingi investasi besar angkatan laut Rusia dan China.
Dalam pengujiannya, militer AS menggunakan prototipe Sea Hunter yang tentu saja masih belum dilengkapi dengan persenjataan. Dengan memiliki dimensi panjang 40 meter, kapal selam otonom ini dirancang untuk berlayar di permukaan laut selama dua hingga tiga bulan tanpa awak di dalamnya dan tentu saja dikendalikan dari jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama halnya dengan rencana yang diutarakan oleh Work, Pentagon juga berharap jika Sea Hunter bisa menjadi satu bagian strategi untuk menggabungkan semua kendaraan militer tanpa awak, baik itu di darat, udara, dan air.
Sea Hunter sendiri nantinya akan menjadi pelengkap armada laut AS di wilayah barat samudera Pasifik. Disiapkan guna menghadapi kemungkinan serangan dari China dan Rusia yang juga telah menyiapkan teknologi serupa.
"Kami tidak mengerjakan kapal selam ini hanya karena kami pikir ini keren. Kami mengerjakan ini karena kami sangat risau tentang kemajuan China dan Rusia di wilayah ini," ujar Peter Singer, pakar robot perang. (mag/fyk)