Para pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, mengatakan pihaknya selalu memperioritaskan keamanan data dan komunikasi pengguna. Karena itu mulai sekarang, ketika pengguna dan lawan bicara berkomunikasi menggunakan WhatApp versi terbaru, semua data terjaga.
"Setiap panggilan, pesan, foto, video, file yang dikirimkan secara default terenkripsi, termasuk dalam group," ujar keduanya dikutip dari blog resmi WhatsApp, Rabu (6/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak dapat dibaca siapapun, baik itu para penjahat cyber, hacker, rezim penindas dan bahkan pihak kami sendiri (WhatsApp). Enkripsi end-to-end membantu komunikasi pengguna lebih privat, seperti bicara tatap muka," tulis petinggi WhatsApp.
![]() |
Maka, bila tidak dilakukan tindakan preventif, rentetan informasi dan komunikasi digital banyak orang bakal mudah dibobol di masa mendatang. Untungnya adanya teknologi enkripsi end-to-end efektif melindungi kerentanan tersebut.
"Saat ini lebih dari satu miliar orang yang menggunakan WhatsApp agar dapat terhubung terhubung dengan teman dan keluarga mereka. Kini, setiap pengguna dapat berbicara dengan bebas dan aman di WhatsApp," pungkas Jan dan Brian. (afr/fyk)