"Mereka yang survive ternyata rahasianya adalah problem yang di-solved itu. Ketika tujuan awalnya cuma mau dapat uang dan ngejar investasi mungkin bisa drop out cepat," CEO dan Founder Kakatu Muhamad Nur Awaludin.
Resep ini dipelajarinya ketika mengikuti pelatihan Launchpad Accelerator di markas Google di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Â
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakatu sendiri beranjak dari masalah yang dialami Mumu. Ketika SD hingga remaja, Mumu kecanduan game online. Kecanduan ini banyak menyita waktu sekolahnya dan sangat merugikan.
CEO dan Founder Kakatu Muhamad Nur Awaludin |
Tak ingin hal serupa terjadi pada anak-anak lain, Mumu membuat aplikasi Kakatu yang membatasi penggunaan smartphone dan tablet untuk anak.
"Dengan Kakatu orangtua dapat membatasi konten aplikasi dan game yang dimainkan anak, supaya terhindar dari konten pornografi dan kekerasan. Mereka juga bisa membatasi waktu penggunaan gadget anak agar tidak terlalu lama memainkan smartphone dan tab-nya," terang Mumu.
Diakuinya, memahami persoalan yang akan dipecahkan juga membentuk karakter 'tahan banting'. Karakter ini juga bisa memancing ide dan kreativitas lebih jauh lagi.
Berbekal pengalaman tersebut, selain mengembangkan Kakatu, Mumu kini juga aktif sebagai pembicara dan pelatih di berbagai macam kegiatan profesional dalam dunia parenting maupun startup. (rns/ash)
CEO dan Founder Kakatu Muhamad Nur Awaludin