Ratusan Developer 'Keroyok' Aplikasi Mandiri e-Cash
Hide Ads

Ratusan Developer 'Keroyok' Aplikasi Mandiri e-Cash

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 26 Feb 2016 14:21 WIB
Suasana Hackaton (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta - Aula lantai 9 gedung Menara Mandiri, Plaza Bapindo, Jakarta dipenuhi anak-anak muda. Mereka adalah para developer yang mengikuti Mandiri Hackathon 2016.

Sebanyak 253 developer dari berbagai daerah di Indonesia akan diadu selama dua hari, yakni pada 26-27 Februari 2016, untuk menjadi yang terbaik dengan karya aplikasi mereka.

Di ajang yang bekerja sama dengan IBM Indonesia ini akan disaring 10 finalis dengan ide aplikasi terbaik yang akan maju ke Grand Final dan memperebutkan total hadiah Rp 90 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kompetisi ini akan membuktikan bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan talenta muda berbakat dengan potensi luar biasa dalam pengembangan teknologi informasi," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto saat membuka event, Jumat (26/2/2016).

"Bukan tidak mungkin, inovasi mereka akan semakin mendorong industri jasa, termasuk jasa keuangan seperti perbankan di Tanah Air, semakin berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," sambungnya.



Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara yang turut hadir membuka acara menambahkan, kegiatan seperti hackathon tak boleh berhenti.

"Di Indonesia kadang kalau hackathon seperti ini setelahnya gak kedengaran lagi. Tidak terintegrasi. Tidak boleh berhenti. Setelah hackathon harus ada mentoring, inkubasi dan sebagainya sampai mereka menjadi unicorn dan menginspirasi yang lain," sebutnya.

Animo anak-anak muda terhadap kompetisi hackathon ini diklaim bank Mandiri sangat baik, dengan melihat jumlah ide yang didaftarkan. Sebanyak 92 ide yang akan dikompetisikan, merupakan hasil penyaringan awal sekitar 340 ide yang diajukan 800 developer di tahap Pre-Hac.

Peserta berasal dari Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Peserta yang berasal dari kota terjauh adalah dari Medan, Makassar dan North Carolina AS.

"Ide yang diajukan benar-benar membawa angin segar bagi perkembangan industri jasa berbasis teknologi informasi di Tanah Air. Tentunya kami juga berharap inovasi pengembangan produk Mandiri e-cash yang dihasilkan akan dapat meningkatkan pemanfaatan uang elektronik dalam kehidupan sehari-hari," kata Sulaiman lagi.

Lantaran tuan rumah dari acara ini adalah Bank Mandiri, maka aplikasi yang dikembangkan oleh ratusan developer yang ikut serta harus bisa disinergikan oleh Mandiri e-cash, aplikasi uang elektronik berbasis server dan ditujukan untuk mendorong penciptaan less-cash society. Ibaratnya, para developer tersebut ramai-ramai 'keroyok' e-cash.

Data Desember 2015, terdapat lebih dari 1,7 juta pengguna e-cash dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 1,9 triliun.

IBM Indonesia dalam kerjasama ini memfasilitasi para developer membuat solusi e-cash antara lain dalam bentuk penyediaan server. Dikatakan Presiden Direktur IBM Gunawan Susanto, IBM yang selama ini lebih dikenal aktif bergelut di pasar korporat, sebenarnya sudah cukup lama memberi perhatian dan dukungan untuk para developer melalui berbagai inisiatif.

"Kami sangat mendukung developer berkembang dan berkreasi dalam Mandiri Hackaton yang merupakan ajang perdana hackathon di dunia perbankan. Dengan menggunakan IBM Bluemix, para developer bisa menciptakan berbagai inovasi selama hackathon berlangsung," pungkasnya (rns/ash)
Berita Terkait