Itulah yang membuat Microsoft, Intel, Samsung, Qualcomm, Cisco, GE Digital dan lainnya membuat sebuah aliansi bernama Open Connectivity Foundation (OCF) untuk menciptakan sebuah protokol open source yang bisa diterapkan oleh produsen lain dalam mengimplementasikan perangkat rumah pintar.
Tujuan aliansi ini adalah, setiap perangkat rumah pintar akan bisa terkoneksi antara satu dan lainnya, sekalipun perangkat tersebut menggunakan chipset ataupun sistem operasi yang berbeda, dikutip detikINET dari Engadget, Minggu (21/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal inilah yang mungkin terlupakan oleh Apple, Google, Philips dan WeMo, yang sudah terjun ke dunia IoT sejak dulu. Keempat pabrikan itu mempunyai banyak perangkat IoT, namun hanya bisa terhubung dengan perangkat lain yang mempunyai sistem sama.
Contohnya Apple HomeKit, yang penerapannya tergantung pada penggunaan chipset tertentu yang mempunyai tingkat keamanan tinggi, ditambah lagi hanya bisa digunakan di iOS.
Sementara Google dengan Brillo-nya memang menggunakan protokol Weave yang dibuat dengan menggandeng Intel dan Qualcomm. Namun sistem ini belum tersedia di pasaran, dan masih dalam tahap menggaet para developer untuk pengembangannya. (asj/afr)











































