"Dengan tarif seperti ini, saya tak mau melakukannya. Saya akan keluar (dari Uber)," ujar Rafael Espinal, seorang sopir Uber, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Selasa (2/2/2016).
Startup asal San Francisco itu memang tidak mempekerjakan sopirnya secara langsung, namun Uber menetapkan tarif yang akan berkaitan langsung dengan pendapatan para sopir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
New York City memang ramai pengunjung saat musim gugur, di mana banyak turis yang mengunjungi kota itu karena bertepatan pada musim liburan. Namun setelah musim liburan berakhir, New York akan kembali sepi setelah para turis itu kembali ke kota asalnya.
Jadi menurut Uber, meski tarifnya diturunkan para sopirnya tak akan rugi karena diharapkan pengguna Uber akan semakin banyak. "Terakhir kali kami menurunkan tarif, jumlah trip uberX meningkat lebih dari dua kali lipat," tulis Uber dalam pernyataan resminya. (asj/ash)