Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Singapura
Bos Grab Ogah Komentari Go-Jek
Laporan dari Singapura

Bos Grab Ogah Komentari Go-Jek


Adi Fida Rahman - detikInet

Foto: detikcom/Adi Fida Rahman
Jakarta - Grab dan Go-Jek saling bersaing sengit dalam menghadirkan layanan ojek online dan kurir. Sayangnya, bos Grab tidak mau menanggapi soal persaingan tersebut. Apa alasannya?

"Saya tidak dapat berbicara soal persaingan. Kami lebih fokus pada mamaksimalkan layanan untuk memudahkan orang menggunakan transportasi," tegas CEO Grab Anthony Tan saat berbincang usai acara peluncuran di Singapura, Kamis (28/1/2016).

Dikatakannya Grab menawarkan banyak pilihan untuk pengguna memilih transportasi alternatif. Saat hujan misalnya, pengguna dapat memilih GrabTaxi atau GrabCar agar tidak kebasahan. Sementara saat terjadi kemacetan, pengguna dapat memilih GrabBike untuk lebih cepat mencapai tujuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pihaknya ingin menghadirkan solusi transportasi yang aman bagi siapapun. Semua pengendara sudah memiliki lisensi dan dibekali pelatihan safety riding. "Kami ingin memastikan keamanan bagi driver sekaligus pengguna," kata pria berdarah Malaysia ini.

Saat ditanya mengenai tudingan Grab pemicu perang harga layanan ojek online, Anthony kembali menolak menanggapinya. Ia kembali menjawab pihaknya hanya ingin menghadirkan aplikasi untuk mengatasi masalah transportasi.

"Kami ingin menjadi aplikasi nomor satu yang menyediakan banyak pilihan transportasi untuk masyarakat di Asia Tenggara," ujarnya.

Terkait soal subsidi, Anthony mengatakan pihaknya bisa menetapkan hingga kapan kebijakan tersebut dihentikan. Pasalnya, pemberian subsidi ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengakses semua layanan yang dimiliki Grab

"Indonesia cukup unik, karena cukup memikirkan soal harga. Sesuai misi kami ingin membuat semua masyarakat dapat mengakses layanan Grab. Jadi kami tidak tahu kapan subsidi ini akan berakhir," pungkasnya. (afr/fyk)
TAGS