Berbicara di World Economic Forum, Davos, Swiss pekan ini Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg membahas salah satu perang digital melawan ISIS berupa 'serangan like'.
Dia memberikan contoh peristiwa yang terjadi di Jerman baru-baru ini. Para pengguna Facebook di Negeri Kanselir tersebut ramai-ramai menandai 'like' halaman Facebook partai neo-Nazi dan memposting pesan positif di halaman itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengambil contoh ini dengan mengarahkannya pada ISIS. Menurutnya, hal serupa bisa saja terjadi untuk melawan gerakan yang akhir-akhir ini kerap menjadi pemberitaan media internasional tersebut.
"Hal terbaik untuk berbicara melawan perekrutan ISIS adalah suara orang-orang yang direkrut oleh ISIS sendiri. Memahami bagaimana pengalaman mereka, melarikan diri dan kembali ke masyarakat untuk memberitahukan kebenaran. Counter speech adalah cara terbaik," kata Sandberg.
Counter-speech adalah istilah yang digunakan untuk melawan kebencian. Fenomena ini belakangan sering diperlihatkan netizen di media sosial. Ini adalah cara sederhana untuk menciptakan iklim toleransi dan keterbukaan, tak hanya di internet, tapi di setiap aspek sosial, komunitas dan kebangsaan.
Sebelumnya, Google mengungkap misinya untuk memasukkan konten terkait ISIS ke dalam dark web. Setidaknya, ini bisa menghambat penyebaran propaganda dan aktivitas perekrutan anggota baru kelompok radikal tersebut.
Dark web adalah istilah untuk menyebut sisi gelap web yang tidak terjamah. Tidak sembarang orang bisa mengaksesnya, karena dibutuhkan kepiawaian khusus.
"Anggota kelompok ini harus takut akan kemungkinan ditangkap ketika menggunakan internet untuk mempromosikan organisasi mereka," kata Director Google Ideas Jared Cohen. (rns/ash)