Pertanyaan itu mungkin baru bisa dijawab oleh orangnya langsung saat tiba di Jakarta sore ini, Senin (28/12/2015). Sergey bersama tim rombongan Google, diperkirakan baru tiba di Jakarta pukul 17.00 WIB.
Di dalam jadwal yang diterima detikINET, Sergey Brin rencananya akan menemui Menkominfo Rudiantara untuk membahas program penting. Selain itu, bos besar Google ini juga akan berbicara soal pengalaman liburannya saat menemui Menteri Pariwisata Arief Yahya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Aksi Bos Facebok Bikin Borobudur dan Tanah Abang Mendunia
Nah, jika memang salah satu agenda Sergey Brin untuk mempromosikan pariwisata, bukankah seharusnya ia juga ikutan memposting foto di media sosial layaknya Zuckerberg?
Kalau memang sinyal seluler yang jadi kendalanya, bukan tak mungkin agenda kunjungannya di Raja Ampat sekalian untuk mengecek lokasi penempatan balon Google.
"Mungkin memang dianya saja (Sergey Brin) yang tak mau upload foto. Kalau soal jaringan di Raja Ampat sih cuma kita operator yang ada di sana. Memang belum 4G, baru 3G, tapi boleh diuji," kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communication Tekomsel kepada detikINET, Senin (28/12/2015).
Balon Google
Seperti diketahui, balon Google atau lebih tepatnya Project Loon, rencananya memang akan menyambangi Indonesia sejak awal 2016. Google rencananya akan ikut menerbangkan ratusan balon di daerah dan pulau-pulau terpencil negeri ini.
Kerja sama untuk menerbangkan balon Google tersebut telah disepakati bersama tiga operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Balon Google itu rencananya akan menyebarkan sinyal 4G lewat udara di spektrum 900 MHz.
Ketiga petinggi operator tersebut juga mengkonfirmasi bahwa rencana uji coba teknis balon Google itu menggunakan spektrum frekuensi operator tetap akan berlangsung sesuai jadwal semula.
Uji coba antara ketiga operator dan balon Google itu akan berlangsung setahun penuh sejak awal 2016. Ada lima titik yang akan jadi lokasi uji coba, antara lain di atas kepulauan Sumatera, Kalimantan, dan Papua Timur.
"Untuk uji coba balon Google, kami hanya bersikap pasif saja. Karena semua peralatan Google yang sediakan. Kami cuma menyediakan infrastruktur existing saja," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah kepada detikINET belum lama ini di Pekanbaru.
Selama masa uji coba teknis ini, akses internet melalui Project Loon, ditegaskan oleh Ririek, akan berada sepenuhnya dalam kontrol Telkomsel melalui infrastruktur backbone yang dimiliki Telkomsel ataupun Telkom seperti di Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS).
Balon Google nantinya akan terbang dan bergerak mengelilingi Indonesia di atas ketinggian 20 kilometer dengan radius pancaran sinyal 40 kilometer. Sinyal yang dihantarkan merupakan sinyal seluler 4G LTE dengan base station buatan Google sendiri.
Sementara menurut Dian Siswarini, President Director & CEO XL Axiata, balon itu bisa terbang selama 150 hari di angkasa. Sebelum balon itu kempis, pihak Google akan mengarahkan lokasi pendaratan balon tersebut di daratan kosong, bukan di lautan, agar perangkat radio pemancarnya bisa diambil dan dimanfaatkan lagi.
Dian menjelaskan radio pemancar yang menempel di balon itu disediakan oleh Google, yang telah didesain khusus agar tahan terhadap air sampai angin kencang. Sementara itu, radio pada balon itu tetap terhubung dengan menara pemancar di darat milik operator seluler.
Menurut rencana, uji coba teknis itu bakal dilakukan secara bergantian oleh XL, Telkomsel, dan Indosat, sejak kuartal pertama atau kedua 2016. XL sendiri berencana melakukan uji coba di kawasan timur Indonesia yang belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi darat.
"Mungkin nanti ujicobanya di Kalimantan, Sulawesi, dan daerah timur lainnya," ungkap Dian kepada detikINET saat berkunjung ke kantor detikcom di Warung Buncit, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam catatan, Google sendiri mengkalkulasi, Indonesia membutuhkan sekitar 6.000 balon jika ingin seluruh area Nusantara kebagian sinyal dari atas balon udara. Namun menurut President Director & CEO Indosat Alexander Rusli, yang diuji coba tak akan sebanyak itu.
"Balon yang dikirim ke atas ratusan, bikin ring keliling bumi, ribuan kaki di atas bumi. Nah, balon yang akan dipakai di Indonesia itu yang pas lewat di atas Indonesia saja," kata Alex dalam kesempatan berbeda di kantor Indosat.
(rou/ash)