Penggiat smart city Suhono Supangkat berpendapat, protes mengalir deras hingga membuat larangan akhirnya dicabut, memperlihatkan besarnya kebutuhan akan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi.
"Keputusan berubah cepat barangkali melihat karena masa ini besar. Konsep smart city itu sending understanding and acting dengan cepat, atau observasi orientasi, keputusan dan tindakan dengan iterasi yang cukup cepat," kata salah satu Guru Besar Institut Teknologi Bandung ini, dihubungi detikINET, Jumat (18/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai orang yang aktif mempromosikan smart city, dikatakannya layanan transportasi berbasis aplikasi adalah salah satu contoh pemanfaatan teknologi yang memberikan nilai lebih bagi masyarakat.
"Teknologi telah memungkinkan terjadinya efisiensi dan crowdsourcing sehingga menjadi efisien dan tepat sasaran. Tujuannya warga harus mendapat kenyamanan, keamanan dan bisa tumbuh sejahtera," jelasnya.
Menurut Suhono, sebuah kota cerdas antara lain terlihat dari transportasi atau fasilitas pemerintah yang memadai untuk menampung kebutuhan warganya.
"Pokoknya intinya masyarakat harus dapat pelayanan yang mudah, aman dan nyaman ya. Teknologi, tata kelola dan manusia saling melengkapi untuk solusi ini," simpulnya.
(rns/ash)