Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Netizen Protes, #SaveGoJek Jadi Trending Twitter

Netizen Protes, #SaveGoJek Jadi Trending Twitter


Rachmatunnisa - detikInet

screenshot trending topic Twitter Indonesia
Jakarta -

Pelarangan terhadap operasional Go-Jek, GrabBike, Uber dan layanan transportasi berbasis aplikasi lainnya ditanggapi dengan nada kecewa oleh netizen.

Mereka menyampaikan protes, salah satunya melalui Twitter dan membuat hashtag #SaveGojek menjadi trending topic Indonesia di jejaring sosial mikroblogging tersebut.

"Gojek resmi dilarang, padahal termasuk moda transportasi alternatif yang baik. Banyak pengguna roda 4 beralih memakai gojek," sebut pengguna dengan nama akun @RachmadPanji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun @ameliaprimarini juga melontarkan keberatan atas pelarangan ini. "Ini seriusan ojek online spt gojek dll dilarang pemerintah? Mundur ke jaman kapan?," tulisnya.

"Pagi ini riweh ngurus si kecil, yg gede mau brangkat gak ada yg anter.. Alternatif? Panggil Gojek.. Kalo dilarang??? Pak Jonan mau anterin??," protes @nurulqoms.

Pada intinya, netizen merasa keberatan jika Go-Jek dan layanan sejenisnya dilarang. Pasalnya, mereka selama ini merasa diuntungkan dengan kemudahan layanan transportasi berbasis aplikasi.

Protes juga disampaikan Netizen dengan membuat petisi melalui Change.org. Petisi yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tersebut meminta agar pemerintah mempertimbangkan lagi pelarangan tersebut.

"Mohon agar dapat ditinjau ulang atau dicabut pelarangan beroperasi hal tersebut diatas yang tertuang dalam Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, tertanggal 9 November 2015.

Atau mohon agar dapat dicarikan alternatif lain agar masyarakat pengguna layanan tersebut diatas, dapat tetap menikmati kemudahan layanan yang Nyaman-Praktis-Murah-Aman juga dapat mengurangi kemacetan dikarenakan sampai saat ini transportasi publik yang ada, masih jauh dari harapan, khususnya disaat jam sibuk," demikian bunyi petisi tersebut.

Saat dikunjungi detikINET, Jumat (18/12/2015), petisi tersebut saat ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 4 ribu pendukung. Target petisi ini adalah mendapat 15 ribu tanda tangan.Β 

(rns/rns)







Hide Ads