Seminggu setelah dibukanya 'lowongan' pembinaan over-the-top (OTT) lokal, ternyata masih sepi peminat. Padahal pemerintah dan operator akan membantunya secara cuma-cuma.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Alexander Rusli saat ditemui usai mengumumkan pemenang IWIC 2015 di Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Dikatakan Alex hingga kini belum ada pemain OTT lokal yang mendaftarkan diri ke sekertariat ATSI. Selama ini banyak pihak menuntut para operator untuk membantu OTT lokal agar bisa mengalahkan Google, Facebook dan kawan-kawannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, peluang OTT lokal untuk dibantu oleh ATSI akan semakin sempit dibantu dikarenakan mereka akan mencari sendiri OTT yang akan dibantu. "Kalo minggu depan yang mendaftar, kami akan proaktif mencari," ancam Alex.
Seperti diketahui saat peluncuran 4G LTE secara nasional oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, ATSI membuka tiga OTT untuk dibina dan dikembangkan. ATSI mengajukan OTT yang mendaftar harus memenuhi, yakni bergerak di bidang media sosial dan sahamnya 100% dipegang warga negara Indonesia.
Selain itu, OTT tersebut tak punya afiliasi dengan operator manapun. Serta memiliki setidaknya 100 ribu hingga di bawah 500 ribu pelanggan.
Bagi yang beruntung akan diperkenalkan pada pertengahan Januari 2016 yang pada akhirnya akan dibina dan dikembangkan oleh operator dan pemerintah.
(afr/asj)