Meski sudah semakin banyak contoh developer sukses yang beranjak dari hobi bermain game, tetap saja ada pandangan miring terhadap profesi developer game. Ini hanya sebagian kecil suka duka mereka.
"Tantangannya lebih ke lingkungan orang terdekat. Dari orangtua misalnya, mau jadi apa kamu bikin game. Zaman dulu kan orang percaya kalau banyak main game bikin bodoh," kisah co-founder Tebak Gambar Irwanto Widyatri saat berbicara di acara Google Indonesian Developer Showcase.
Karena pandangan seperti ini, Irwanto harus pintar-pintar 'meracuni' teman-temannya yang berbakat agar mau diajak berkolaborasi membuat game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghadapi situasi tersebut, pemuda yang memulai startup sejak 2012 ini lebih memilih untuk meyakinkan publik melalui karya yang dibuatnya. Game Tebak Gambar yang dibuatnya, menjadi contoh pembuktian.
Β
Β
Permainan asah otak ini sudah tembus angka download hingga 7 juta. Berkat game ini pula, lulusan Universitas Bina Nusantara ini memiliki banyak pengalaman sebagai developer, sehingga kerap diminta menjadi pembicara dan mentor di berbagai workshop.
Tantangan kedua bagi developer game, menurut pemuda berusia 23 tahun tersebut adalah ketika mereka harus berhadapan dengan brand besar yang punya dana lebih untuk beriklan.
"Kalau kita lihat iklan-iklan di Facebook, banyak menampilkan iklan-iklan game yang kayanya berbau Indonesia padahal itu juga bukan punya Indonesia. Jadi dihajar habis-habisan sama yang punya uang banyak," tutupnya.