Setidaknya, demikian menurut hasil riset yang dilakukan Somerset House untuk studi bertema Big Bang Data. Somerset House membandingkan foto-foto selfie di lima kota besar di dunia, yakni London, Bangkok, Berlin, Moskow, New York dan Sao Paulo.
Para peneliti menggunakan software analisa wajah bernama ReKognition untuk memperkirakan tingkat kegembiraan dalam sebuah foto selfie. Dalam hal ini, rata-rata foto selfie warga London punya tingkat kegembiraan lebih rendah berdasarkan skala penghitungan di software tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menarik, pria London mendominasi foto selfie. Mereka rata-rata berusia 28 tahun. Di negara lain, rata-rata para pecinta selfie berumur 26 tahun.
Studi ini menganalisa 640 foto selfie dari keseluruhan sampel 150 ribu. Foto-foto ini dibandingkan berdasarkan usia, gender dan fitur wajah, termasuk senyuman dan penggunaan kacamata. Investigasi lebih jauh menganalisa pula faktor ekspresi emosional dan pose fisik.
"Anak muda London menghadapi tantangan finansial seperti harga properti yang mahal dan pasar kerja yang sangat kompetitif. Tidak mengherankan jika secara tidak langsung faktor ini membuat mereka terlihat lebih tua dan kurang bahagia," kata salah satu peneliti, Dr. Lev Manovich, Profesor dari The Graduate Center at the City University of New York.
Di sisi lain menurutnya, fakta menarik lainnya adalah warga London lebih jujur dan berusaha mengada-ada dengan menampilkan foto sempurna di media sosial.
(rns/fyk)