Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Perjanjian Jokowi-Microsoft Dikritik Pegiat Open Source

Perjanjian Jokowi-Microsoft Dikritik Pegiat Open Source


Fino Yurio Kristo - detikInet

Onno Widodo Purbo (rou/detikINET)
Jakarta -

Presiden Jokowi sempat dijadwalkan bertemu CEO Microsoft Satya Nadella. Dalam bocoran di media sosial, Microsoft rupanya menjalin kerja sama dengan pemerintah di mana jutaan guru akan diberi akses gratis software Office 365.

Beberapa pihak menentang kerja sama ini, termasuk Onno Widodo Purbo. Praktisi teknologi itu juga banyak memposting kritikannya di Twitter dan Facebook. Ditegaskan oleh Onno, kalau kerja sama dengan Microsoft itu berpotensi merugikan.

"Memprihatinkan baca perjanjian antara JOKOWI dengan Microsoft :(( ...Koq gak pada belajar dari sejarah? Apa mau kita dijajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil, tapi pakai lisensi & copyright," tulis Onno di Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Onno memang dikenal sebagai penggiat Open Source garis keras. Sehingga ia tentunya lebih berharap pemerintah memaksimalkan saja solusi peranti lunak terbuka ketimbang menggunakan peranti tertutup berlisensi milik Microsoft.

Sebelum dibatalkan karena Jokowi pulang lebih cepat, Nadella dan sang presiden disebutkan akan memperbincangkan beberapa topik. Terutama adalah soal upaya meningkatkan literasi digital di dunia pendidikan di Indonesia yang masih terbilang rendah.

Nah rupanya, Microsoft dan persatuan guru Indonesia disebutkan telah menandatangani MoU untuk mengatasi permasalahan tersebut. Microsoft akan menyediakan akses gratis software produktivitas Office 365 pada 3,5 juta guru di Indonesia.

Microsoft juga berencana menambah investasi USD 1 juta untuk melatih guru dan para pembuat kebijakan untuk memanfaatkan teknologi secara maksimum, khususnya di dunia pendidikan. Raksasa teknologi yang didirikan Bill Gates ini juga ingin berkolaborasi menyediakan konektivitas internet pada daerah pedesaan di Indonesia dengan teknologi TV White Space.

"Microsoft telah bekerja dengan pemerintah Indonesia, USAID dan mitra industri untuk mengekslorasi teknologi nirkabel baru seperti TV White Spaces untuk menyediakan akses broadband yang terjangkau di pedesaan," demikan tertera dalam bocoran itu.

(fyk/rou)







Hide Ads