Presiden Joko Widodo ikut menyebut-nyebut nama Steve Jobs sang pendiri Apple sebagai contoh sukses Amerika Serikat dalam mengembangkan bisnis ekonomi digital.
"Membuat hal menjadi rumit adalah mudah, tapi membuat hal jadi sederhana adalah sulit. Si jenius Steve Jobs pendiri Apple membuat produk elektronik yang rumit jadi simpel dan mudah dipakai," kata Jokowi.
Hal itu dia sampaikan Jokowi dalam gala dinner di hadapan kalangan bisnis dan pengambil kebijakan di kantor US Chamber of Commerce, Washington DC. Pidato Jokowi disambut meriah oleh hadirin yang berjumlah sekitar 250 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan antara Rudiantara dengan US Chamber of Commerce dan Apple ini membahas tentang kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G yang akan dipasarkan di Indonesia sejak 1 Januari 2017.
Dalam pembahasan tentang pengadaan 30% konten lokal, pihak Apple ternyata menawarkan untuk membangun pusat riset dan pengembangan (Research and Development/R&D) di Indonesia layaknya yang telah mereka bangun di Brasil.
Sementara dalam pertemuan dengan Presiden Barack Obama sebelumnya di Oval Office, White House, kedua kepala negara ini juga membahas tentang kerja sama bilateral untuk mengembangkan ekonomi digital.
Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi terbesar di dunia dalam ekonomi digital dan telah menetapkan ekonomi digital menjadi salah satu prioritas utama pengembangan ekonomi Indonesia ke depan.
"Saya mengajak Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam hal ekonomi digital," ucap Jokowi seperti detikINET kutip dari keterangan yang dilansir Tim Komunikasi Presiden, Selasa (27/10/2015).
Permintaan Jokowi untuk meningkatkan kerja sama bilateral tersebut mendapat sambutan hangat dari Obama. "Terutama perkembangan ekonomi digital, merupakan peluang yang baik sekali di Indonesia," sahut orang nomor satu di negeri Paman Sam itu.
Namun sayangnya, presiden batal berkunjung ke Silicon Valley karena memutuskan untuk pulang lebih awal dari agenda lima hari kunjungan kenegaraan selama di Amerika Serikat demi meninjau langsung penanganan kabut asap yang kian mengkhawatirkan di Sumatera dan Kalimantan.
Sebelum pulang ke Indonesia, Jokowi juga telah menugaskan Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf untuk menemui para bos besar teknologi di Silicon Valley.
Dalam kunjungannya ke Silicon Valley, selain dihadiri oleh keempat petinggi negara tersebut, ikut hadir juga para bos startup teknologi ternama asal Indonesia seperti Nadiem Makarim, Ferry Unardi, William Tanuwijaya, Andrew Darwis, dan Emirsyah Satar. Selain itu, ada juga pegiat inkubator dan investor seperti Yansen Kamto dan Donald Wihardja.
Mereka dibawa untuk menunjukkan kepada para komunitas teknologi di Silicon Valley bahwa Indonesia juga punya startup unicorn dengan valuasi di atas USD 1 miliar dan berniat menjadi jawara ekonomi digital di Asia Pasifik dengan cara menumbuhkan seribu digital entrepreneur yang memiliki total valuasi USD 10 miliar atau hampir Rp 150 triliun.
(rou/rou)