Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menkominfo Timang Nasib I-Doser

Menkominfo Timang Nasib I-Doser


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Aplikasi I-Doser di Google Play Store
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akhirnya ikut angkat bicara tentang aplikasi I-Doser yang tengah heboh dibicarakan di dunia maya.

Menurut menteri, ia telah meminta tim di Kementerian Kominfo untuk membuktikan bahwa aplikasi ini benar berbahaya atau tidak. Baru kemudian diambil tindakan.

"Saya minta teman-teman untuk cek dari aspek psikologisnya bagaimana? Ini merusak atau tidak. Kalau merusak ya bawa ke panel," kata Rudiantara saat ditemui di gedung Kominfo, Jakarta, Selasa (13/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri sendiri menilai, aplikasi ini kurang tepat jika didefinisikan sebagai narkoba digital. Menurutnya, aplikasi ini cuma menawarkan teori hipnotis lewat suara.

"Ini lebih ke aspek psikologi. Saya dikasih tahu anak saya, itu aplikasi empat tahun lalu sudah ada," lanjut menteri yang akrab disapa Chief RA.

Meski demikian, karena aplikasi ini mulai meresahkan masyarakat, Kominfo pun mau tak mau harus segera ambil tindakan.

"Yang seperti ini memang harus cepat. Meskipun ini bukan barang narkoba, tapi kalau meresahkan masyarakat kita harus ambil keputusan secepatnya," tegas menteri.

Evaluasi terhadap aplikasi I-Doser ini diharapkan bisa tuntas secepatnya. Dan bila aplikasi ini terbukti berbahaya, maka Kominfo akan memblokirnya.

Seperti ramai diperbincangkan, aplikasi ini konon bisa membuat penggunanya berhalusinasi seperti orang yang sedang mengkonsumsi narkoba.

Di situs resminya, aplikasi ini mengklaim bisa menstimulus perasaan dengan perantara alat komunikasi seperti ponsel dan tablet. Aplikasi ini juga beredar di iOS dan Play Store.

(rou/asj)





Hide Ads